Halaman
219
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kesehatan merupakan bagian yang utama dari kehidupan kita, karena itu kita
harus menjaga/memelihara sebaik-baiknya. Kesehatan pribadi adalah kesehatan yang
berhubungan dengan diri kita sendiri, dan lingkungan disekitar kita. Oleh sebab itu
kesehatan pribadi perlu kita pelajari karena hal ini sangat penting dalam meningkatkan
kesehatan individu/pribadi. Hal-hal yang mempengaruhi kesehatan pribadi antara
lain adalah aktivitas fisik/olahraga, pola makan (gizi), istirahat, dan penyakit.
A. Analisis Beberapa hal yang Mempengaruhi Kesehatan
Pribadi
Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan pribadi. Salah satunya adalah
pola hidup sehat. Pola hidup sehat adalah gaya hidup yang memperhatikan segala
aspek kondisi kesehatan. Mulai dari aspek makanan, minuman, nutrisi yang
dikonsumsi dan perilaku sehari-hari. Baik itu dalam sebuah rutinitas olahraga
yang tentu akan menjaga kondisi kesehatan dan juga akan menghindarkan dari
segala hal yang bisa jadi penyebab penyakit bagi tubuh. Seperti itulah kurang lebih
pengertian pola hidup sehat.
sumber: http://www.belajarkebugaranjasmani.com
Gambar 9.1 Hal-hal yang berpengaruh kepada
Kesehatan Pribadi
Bab IX
Manfaat Aktivitas
Fisik Teratur
220
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Kesehatan adalah dambaan kita semua. Untuk hidup sehat tentunya kita akan
menjalankan sebuah aktivitas rutin dengan memperhatikan gaya hidup sehat.
Kekayaan tidak akan ada artinya bila kita masih terjebak dalam kondisi atau
situasi sakit baik itu karena virus penyakit atau pun karena tingkah laku kita yang
tidak memperhatikan kondisi badan. Marilah kita bahas pola hidup sehat ditinjau
dari berbagai segi:
1. Pola Aktivitas Fisik Setiap Hari
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan
pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental,
dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.
Jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan sehari-hari yaitu: belajar, berjalan kaki,
berkebun, kerja di taman, mencuci pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik
turun tangga, dan lainnya. Sedangkan jenis olahraga yang bisa dilakukan yaitu:
push-up
, lari ringan, bermain bola, berenang, senam, bermain tenis, yoga,
fitness
dan angkat beban/berat, atau aktivitas lainnya.
Melakukan aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam
sehari, dapat meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya.
Jika kegiatan ini dilakukan setiap hari secara teratur, terukur, maju berkelanjutan
maka dalam waktu 3 bulan ke depan akan terasa hasilnya. Beberapa hal terkait
aktivitas fisik:
a.
M
engapa aktivitas fisik/Olahraga itu penting
Tubuh manusia dibuat untuk banyak bergerak. Aktivitas/olahraga membuat
otot dan rangka tubuh bergerak, denyut jantung meningkat sehingga darah
beserta oksigen dan nutrisi bisa disalurkan dengan baik ke seluruh tubuh.
Jarang berolahraga membuat distribusi oksigen ke seluruh tubuh terganggu.
Dampaknya, otot tubuh akan kekurangan oksigen sehingga membuat badan
terasa pegal-pegal dan kaku. Kekurangan oksigen juga membuat kerja otak
tidak maksimal sehingga mudah pusing dan susah konsentrasi. Mari ubah gaya
hidup kita segera ke arah yang sehat, selagi masih banyak kesempatan.
b.
Ak
tivitas fisik dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan
Aktivitas fisik yang sesuai untuk remaja sebagai berikut:
1) Aktivitas Ringan.
Kegiatan ini hanya memerlukan sedikit tenaga dan biasanya tidak
menyebabkan perubahan dalam pernapasan atau ketahanan (
endurance
).
Contoh: berjalan kaki, menyapu lantai, mencuci baju/piring, mencuci
kendaraan, berdandan, duduk, les di sekolah, les di luar sekolah, mengasuh
adik, nonton TV, aktivitas bermain playstation, bermain komputer, belajar
di rumah, dan duduk santai.
221
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
2)
Ak
tivitas Sedang
Aktivitas ini membutuhkan tenaga intens atau terus menerus, gerakan
otot yang berirama atau kelenturan (
flexibility
). Contoh: berlari kecil,
tenismeja, berenang, bermain dengan hewan peliharaan, bersepeda,
bermain musik, jalan cepat.
3)
Ak
tivitas Berat
Aktivitas ini biasanya berhubungan dengan olahraga dan membutuhkan
kekuatan (
strength
), dan membuat berkeringat. Contoh: berlari, bermain
sepakbola, senam aerobik, beladiri (misalnya: karate, taekwondo,
pencaksilat), dan aktifitas fisik berat lainnya.
c.
M
anfaat jangka panjang dari partisipasi aktif aktivitas fisik secara
teratur diantaranya :
1)
M
engontrol Berat Badan
Aktivitas secara teratur dapat membantu mencegah kelebihan berat
badan atau membantu mempertahankan penurunan berat badan. Aktivitas
fisik dapat membakar kalori. Semakin tinggi intensitas aktivitas, semakin
banyak kalori yang dibakar.
Jika tidak punya waktu untuk berolahraga secara teratur, lakukan
aktivitas kecil dalam hidup kita sehari-hari, misalnya menggunakan tangga
bukan lift atau menambah kesibukan fisik di rumah, hal ini sudah cukup
untuk menambah aktifitas fisik kita. Akan tetapi, tetap saja akan lebih baik
jika kita meluangkan sedikit waktu untuk berjalan-jalan, bersepeda, atau
berlari dalam skala ringan.
Cara terbaik untuk menurunkan berat badan adalah melakukan
olahraga atau aktif secara fisik. Studi menunjukkan bahwa aktivitas fisik
yang dilakukan secara rutin mungkin tidak cukup untuk menurunkan berat
badan, tetapi kegiatan fisik sangat aktif mampu membakar energi hingga
sekitar 2500 kkal/minggu. Dan ini akan sangat efektif untuk mengontrol
berat badan dalam jangka panjang.
sumber: http://www.belajarkebugaranjasmani.com
Gambar 9.2 Berolahraga Menjaga Kesehatan Pribadi
222
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
2)
M
eningkatkan Semangat, Memperbaiki suasana hati/Mengurangi Stress
Berjalan kaki selama 30 menit dapat membantu mengurangi stress dan
emosional. Aktivitas fisik merangsang berbagai bahan kimia otak yang dapat
membuat lebih bahagia dan lebih santai, dan lebih baik dalam penampilan
serta dapat meningkatkan rasa percaya diri kita.
Bayangkan bahwa kita perlu satu “suntikan” untuk suasana hati yang
lebih baik dalam kehidupan sehari-hari. Berolahraga di tempat senam atau
berjalan cepat selama 30 menit dapat membantu memperbaiki suasana hati
kita. Aktivitas fisik merangsang produksi berbagai bahan kimia dalam otak
yang berhubungan dengan perasaan bahagia dan relaksasi. Perlahan-lahan
hal ini memberi perasaan yang lebih baik dan juga memperbaiki penampilan
kita, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan rasa percaya diri.
3)
M
eningkatkan energi
Aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan kekuatan otot dan
meningkatkan daya tahan tubuh. Latihan dan aktivitas fisik memberikan
oksigen dan nutrisi ke jaringan dan membantu sistem kardiovaskular untuk
bekerja lebih efisien. Ketika jantung dan paru-paru bekerja lebih efisien,
akan memiliki lebih banyak energi untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-
hari.
4)
M
emperbaiki kualitas tidur
Aktivitas fisik secara teratur akan membantu kita untuk tidur lebih
mudah dan/ atau lebih cepat. Hanya saja, usahakan untuk tidak berolahraga
pada waktu yang terlalu larut malam, karena ketegangan yang kita rasakan
segera setelah itu dapat menyebabkan hasil yang berlawanan.
5)
M
emperlancar sistim reproduksi
Aktivitas fisik yang teratur membuat tubuh lebih bugar dan lebih siap
melakukan aktivitas fisik serta mengurangi stress. Diantara penyebab
utama disfungsi sistim reproduksi adalah keletihan, stress dan gangguan
kesehatan yang mungkin dapat dicegah dengan berolahraga secara teratur.
Pria yang berolahraga secara teratur cenderung tidak memiliki masalah
dengan disfungsi sistim reproduksi dari pada pria yang tidak berolahraga.
Selain efek positif secara fisik/ragawi, berolahraga secara teratur memiliki
efek positif secara psikis/mental terhadap kesehatan yaitu kesadaran
menerapkan pola hidup sehat.
6)
M
enyenangkan
Aktivitas fisik dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk
menghabiskan waktu. Ini memberi kesempatan untuk bersantai, menikmati
223
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
alam atau hanya melakukan kegiatan yang membuat bahagia. Aktivitas
fisik juga dapat membantu terhubung dengan keluarga atau teman dalam
pengaturan sosial yang menyenangkan.
Manfaatkan setiap kesempatan di rumah untuk mengingatkan tentang
pentingnya melakukan aktivitas fisik secara teratur. Bersama anggota
keluarga sering melakukan aktivitas fisik secara bersama, misalnya jalan
pagi bersama, membersihkan rumah secara bersama-sama, dll.
7)
M
engurangi risiko terkena penyakit kronis.
Aktivitas fisik secara teratur mampu meningkatkan kadar kolesterol
HDL (yang disebut sebagai “kolesterol baik”), dan menurunkan tingkat
trigliserida yang berbahaya bagi tubuh. Selanjutnya, aktivitas fisik
secara teratur mampu meningkatkan aliran darah dalam pembuluh darah.
Sehingga dapat mengurangi kekhawatiran kita akan stroke, sindrom
metabolik, diabetes tipe 2, depresi, berbagai jenis kanker dan arthritis.
8)
M
eningkatkan kebugaran.
Aktivitas fisik secara teratur memperkuat otot dan meningkatkan
pasokan oksigen dan nutrisi ke jaringan, sehingga sistem kardiovaskular
bekerja lebih efisien. Ketika jantung dan paru-paru bekerja 100% dari
potensi mereka, maka kelelahan yang akan terasa umumnya akan berkurang
secara signifikan. Kebugaran kita dapatkan.
9)
M
enyehatkan jantung dan pembuluh darah
Aktifitas fisik secara teratur/berolahraga memompa darah lebih cepat
(untuk sementara) sehingga membantu menguatkan otot jantung dan
pembuluh darah, serta melancarkan aliran darah. Berolahraga juga dapat
mengurangi kelebihan lemak tubuh, kolesterol, dan trigliserida dalam tubuh
yang berpotensi mengganggu kesehatan jantung dan pembuluh darah.
10) Meningkatkan ketahanan fisik
Orang yang biasa melakukan aktifitas fisik secara teratur/berolahraga
mempunyai daya tahan fisik yang lebih lama untuk bekerja.
11) Mencegah gangguan Mmetabolisma
Gangguan metabolisma seringkali disebabkan ketidakseimbangan
biokimia tubuh seperti glukosa, kolesterol, trigliserida, asam urat,
sodium, dsb. Padahal dalam kadar normal, zat-zat tersebut diperlukan
untuk membantu metabolisma. Olahraga secara teratur dapat membantu
memperbaiki keseimbangan biokimia tubuh.
224
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
12) Membuat awet muda
Aktifitas fisik secara teratur/berolahraga membantu melancarkan aliran
darah yang membawa oksigen dan membuang racun (detoksifikasi) pada
seluruh tubuh sehingga membuat kulit segar dan halus.
13) Meningkatkan imunitas (kekebalan) tubuh
Aktifitas fisik secara teratur/olahraga teratur dapat membantu
meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit batuk, influenza, dan
penyakit lainnya yang berhubungan dengan saluran pernapasan.
14) Penurunan risiko penyakit kardiovaskular
Penelitian yang dilakukan selama beberapa tahun pada laki-laki setengah
baya dan wanita menunjukkan manfaat olahraga dalam menurunkan risiko
penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular telah dilaporkan telah
menurun sekitar 20% sampai 35% pada pria dan wanita yang melaporkan
melakukan peningkatan tingkat aktivitas fisik saat orang-orang dengan
tingkat yang sangat rendah aktivitas fisik menunjukkan peningkatan risiko
penyakit kardiovaskular sampai sebatas 95%. Ini adalah pencegahan primer
penyakit jantung. Pencegahan sekunder juga dilaporkan untuk pasien
dengan penyakit jantung. Aktivitas fisik minimal dengan mengeluarkan
energi sekitar 1600 kkal sampai 2.200 kkal menunjukkan penghentian
perkembangan penyakit jantung koroner dan pengurangan plak pada
pasien penyakit jantung.
15) Menurunkan resiko diabetes
Studi menunjukkan bahwa risiko terkena diabetes tipe 2 berkurang
dengan peningkatan aktivitas fisik. Risiko diabetes tipe 2 sangat tinggi
pada mereka yang kelebihan berat badan akibat perubahan gaya hidup.
Dokter menyarankan aktivitas fisik yang dilakukan dengan cukup intens
hingga berkeringat dapat mengurangi risiko pengembangan diabetes tipe
2. Penurunan berat badan yang dilakukan dengan jalan perubahan pola
makan/diet sehat yang digabungkan dengan aktivitas fisik yang intens
dapat menurunkan risiko diabetes pada pasien kelebihan berat badan.
Lakukan aktivitas fisik secara intens minimal 150 menit per minggu
dianjurkan bagi orang berlebihan berat badan. Untuk pencegahan sekunder
bagi orang-orang yang sudah didiagnosis menderita diabetes, disarankan
setidaknya melakukan aktivitas olahraga berjalan 2 jam per minggu. Hal ini
telah dilaporkan evektif dalam mengurangi resiko kematian akibat diabetes
hingga sebesar 39% – 54% dalam banyak kasus. Studi menunjukkan bahwa
olahraga latihan aerobik evektif dapat mengurangi resiko diabetes.
225
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
16) Mengurangi risiko kanker
Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur telah disampaikan evektif
mengurangi resiko kanker tertentu, seperti kanker usus besar dan kanker
payudara. Pria atau perempuan yang aktif secara fisik telah menunjukkan
penurunan risiko sekitar 30% sampai 40% pada kanker usus besar, dan
20% sampai 30% pengurangan kasus kanker payudara pada wanita. Ada
bukti bahwa kambuhnya kanker dan kematian juga akan melambat dengan
adanya aktivitas fisik secara teratur. Studi pada pasien pada pengobatan
kanker menunjukkan tingkat kelangsungan hidup yang meningkat hingga
73% pada pasien dengan aktivitas fisik yang cukup.
17) Mengurangi risiko Osteoporosis dan Memperkuat Tulang
Osteoporosis adalah gangguan tulang degeneratif yang sering dikatakan
dialami oleh pria atau wanita paruh baya. Namun Osteoporosis lebih banyak
terjadi pada wanita dibandingkan pada dengan pria. Penelitian tentang
hubungan antara osteoporosis dan olahraga/aktifitas fisik mengungkapkan
bahwa, khususnya latihan ketahanan menunjukkan peningkatan kepadatan
mineral tulang. Oleh karena itu dapat mengurangi risiko osteoporosis
terutama pada pria atau wanita paruh baya dan perempuan usia lanjut.
Aktivitas fisik juga telah dilaporkan mengurangi risiko patah tulang yang
sering mempengaruhi usia. Orang yang aktif secara fisik memiliki risiko
lebih rendah patah tulang, dibandingkan dengan orang secara fisik tidak
aktif. Aktifitas fisik secara teratur/olahraga dapat meningkatkan penyerapan
kalsium oleh tulang.
18) Peningkatan kesehatan psikologis
Kesehatan psikologis atau mental seseorang juga tak kalah penting
dibanding dengan kesehatan fisik. Olahraga teratur juga telah dilaporkan
efektif untuk mengurangi stres, kecemasan dan depresi. Hubungan antara
aktivitas fisik dan mental tidak ada hubungannya dengan standar sosial
atau ekonomi, tua atau muda atau jenis kelamin. Pola ini diamati terutama
pada wanita dan pria 40 tahun keatas yang aktif secara fisik.
19) Meningkatkan kesehatan otak
Terlepas dari kesehatan mental di atas, kesehatan otak juga berperan
penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Studi telah menunjukkan
bahwa kesehatan otak dapat ditingkatkan dengan aktivitas fisik, dan
hasil dari aktivitas fisik dapat diwujudkan pada tahap kehidupan yang
mempengaruhi kesehatan otak. Sedang untuk aktivitas fisik yang dilakukan
sejak usia dini, memiliki manfaat seperti perbaikan pembelajaran dan
kinerja mental, stimulasi neurogenesis, peningkatan resistensi interferensi
otak dan perbaikan dalam proses plastisitas otak.
226
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
d.
Ak
tivitas fisik/Olahraga yang Benar
Menurut para pakar olahraga, olahraga tak ubahnya seperti pakaian.
“Olahraga sifatnya tailor-made, artinya disesuaikan perorang dan tujuannya.
Apakah tujuannya berolahraga sebagai karier seperti atlet atau sekadar menjaga
kebugaran?”.
Ada 3 cara mudah untuk mengetahui apakah olahraga yang kita lakukan
cocok atau tidak:
1)
P
ertama, cek denyut nadi setiap pagi ketika bangun tidur.
D
enyut nadi normal adalah 60 kali per menit. Jika setelah melakukan
olahraga, Anda menemukan jumlah denyut pagi hari bertambah, berarti
ada yang salah dengan jenis atau intensitas olahraga yang dilakukan.
2)
K
edua, apa yang kita rasakan ketika bangun pagi ?
J
ika badan sakit dan malah jadi malas beraktivitas, berarti ada yang salah.
3)
K
etiga, lakukan pemeriksaan tekanan darah dan suhu tubuh dengan rutin
L
alu, bandingkan hasilnya sebelum dan sesudah berolahraga. Jika hasilnya
berbeda, berarti ada yang salah dalam berolahraga.
e.
P
orsi (takaran) aktivitas fisik/Olahraga
Para pakar olahraga, menyarankan bagi orang dewasa yang sehat untuk
mendapatkan 2,5 jam latihan aerobik umum setiap minggu, kemudian juga
mendapatkan latihan penguatan otot untuk yang dua hari atau lebih. Pedoman
ini bahkan memungkinkan untuk dibagi menjadi segmen 10 menit, disela
hari-hari sibuk Anda. Misalnya, Anda berjalan kaki selama 10 menit, tiga
kali dalam sehari dan lima hari dalam seminggu, untuk mengurangi risiko
mengembangkan penyakit yang sedang maupun berat.
f.
P
enyakit kronis yang bisa muncul disebabkan kurang aktivitas fisik/
olahraga
1)
T
ekanan Darah Tinggi
Ada keterkaitan yang jelas antara asupan garam, dan tekanan darah
tinggi, yang selanjutnya bisa mengarah kepada penyakit jantung. Diet yang
tinggi natrium dalam garam cenderung meningkatkan tekanan darah dan
meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular lainnya. Tekanan darah tinggi
meningkatkan risiko terkena serangan jantung, stroke, serta kondisi medis
lainnya.
Aktivitas fisik/olahraga teratur membantu membuat jantung lebih kuat
sehingga mampu memompa darah lebih efisien ke seluruh tubuh. Ketika
jantung tidak dibiasakan bekerja keras memompa darah maka kekuatan
arteri dan tekanan darah lebih rendah. Penyakit lainnya yang bisa timbul
adalah stroke dan ginjal.
227
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
2)
S
indrom Metabolik
Kurangnya olahraga dan kelebihan berat badan selanjutnya akan
meningkatkan risiko penyakit yang umum ditimbulkan oleh obesitas,
seperti sindrom metabolik dan diabetes. Sindrom metabolik adalah kondisi
yang menggambarkan gabungan dari satu atau lebih dari faktor yang tak
sehat, seperti lemak yang mengumpul di sekitar pinggang, tekanan darah
tinggi, kadar kolesterol darah yang tidak sehat, serta gula darah yang tinggi.
Aktivitas fisik bermanfaat untuk membakar kelebihan kalori, mengurangi
gula darah, dan mengurangi risiko tubuh untuk mengembangkan sindrom
metabolik.
3)
M
asalah kesehatan tulang dan otot
Aktivitas fisik atau olahraga yang dilaksanakan secara teratur juga
bermanfaat memperkuat tulang dan otot, mengurangi risiko cedera.
Otot yang kuat membantu kita untuk melakukan tugas-tugas sehari-hari
dengan baik, dan meningkatkan daya tahan tubuh kita. Kekuatan fisik yang
diperoleh dari olahraga juga membantu tubuh mencegah cedera akibat
jatuh dengan meningkatkan keseimbangan dan stabilitas. Tulang yang kuat
sedikit rentan terhadap fraktur. Mengembangkan pola latihan yang kuat
selama hidup untuk tetap aktif, akan mencegah patah tulang pinggul pada
usia tua nanti. Kurang olahraga bisa membuat tulang menjadi semakin
lemah yang berdampak pada osteoporosis. Penyakit ini menyebabkan
tulang mudah patah.
4)
B
eresiko terkena kanker ganas
Olahraga mengurangi resiko kanker usus besar dengan cara mempercepat
makanan melalui sistem pencernaan, yang akan mengurangi waktu organ
pencernaan terpapar racun dalam limbah atau kotoran. Olahraga berat
akan mengurangi paparan terhadap sirkulasi esterogen dalam jaringan
payudara, sehingga akan menurunkan risiko bisa terkena penyakit kanker
ganas jenis ini. Para peneliti mengaitkan beberapa jenis kanker, seperti
kanker payudara, kanker pankreas dan kanker usus besar, dan diabetes,
efektif bisa dikurangi dengan melakukan olahraga secara teratur.
5)
S
akit jantung
Olahraga membantu menurunkan kadar
Low-Density Lipoprotein
(LDL)
atau “kolesterol jahat” dan meningkatkan kadar kolesterol
High-Density
Lipoproteins
(HDL) atau “kolesterol baik”, yang membantu melindungi
kita dari penyakit jantung. Kadar LDL yang tinggi juga berisiko terhadap
berbagai penyakit kardiovaskuler.
228
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
6)
Ob
esitas
Menurut WHO, kurang olahraga memiliki risiko dua kali terkena
obesitas. Penyakit yang berhubungan dengan obesitas diantaranya penyakit
jantung, hipertensi, diabetes, dan gangguan tidur.
7)
Di
abetes Tipe 2
Dua faktor risiko yang bisa mengembangkan diabetes adalah kelebihan
berat badan dan kurangnya aktivitas fisik. Komplikasi diabetes antara lain
penyakit ginjal, jantung, masalah mata, dan kerusakan saraf.
Diabetes melitus tipe 2 atau sering juga disebut dengan
Non Insuline
Dependent Diabetes Melitus
(NIDDM) merupakan penyakit diabetes yang
disebabkan oleh karena terjadinya resistensi tubuh terhadap efek insulin
yang diproduksi oleh sel beta pankreas. Keadaan ini akan menyebabkan
kadar gula dalam darah menjadi naik tidak terkendali. Kegemukan dan
riwayat keluarga diduga merupakan faktor resiko terjadinya penyakit ini.
Diabetes tipe 2 pada mulanya di atasi dengan meningkatkan aktivitas fisik
teratur/olahraga dan modifikasi diet
8)
D
epresi
Olahraga atau aktivitas yang mengeluarkan keringat dapat meredakan
depresi. Olahraga dapat menyeimbangkan hormon antara endoktrin dan
sistem saraf.
2. Pola dan Kebiasaan Makan
Pola makan adalah cara yang ditempuh seseorang atau sekelompok orang
untuk memilih makanan dan mengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh
fisiologis, psikologis, budaya dan sosial. Pola makan memiliki tiga komponen
penting yaitu: Jenis, Frekuensi, dan jumlah. Bicara tentang jenis, di Indonesia
mengenal pola Makanan Pokok, Lauk Hewani, Lauk Nabati, Sayur dan Buah.
Sedangkan frekuensi, sangat tergantung
kelompok umur. Khusus untuk umur di atas 1
tahun, pola frekuensi makan adalah 3 kali
makanan utama, dan 2 kali makanan selingan.
Pola ini berlaku untuk kelompok masyarakat
yang sehat, sedangkan bagi mereka yang
menjalani diet khusus tentu memiliki pola
tersendiri. Pola makan berdasarkan jumlah
menggunakan acuan Angka Kecukupan Gizi
(AKG). Setiap orang sebaiknya menggunakan
AKG sebagai acuan tentang seberapa banyak
makanan yang harus dikonsumsi oleh dirinya
sendiri.
sumber: http://www.gizisumberkesehatan.com
Gambar 9.3 Piramida Pola Makan Sehat
229
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kebiasaan makan berbeda dengan pola makan, kebiasaan makan sifatnya
sangat personal. Kita mungkin memiliki kebiasaan makan makanan pokok dalam
bentuk nasi tapi tapi orang lain justru memiliki kebiasaan makan makanan pokok
dalam bentuk jagung. Bahkan dalam keluarga, setiap anggota keluarga memiliki
kebiasaan makan yang berbeda-beda, baik dari segi jenis, frekuensi maupun
jumlah. Sebagai contoh: seorang bapak memiliki kebiasaan sarapan jam 09.00 di
kantor, tapi anaknya justru sarapan sebelum berangkat ke sekolah pukul 06.00.
Meskipun mereka memiliki pola yang sama
sumber: http://www.gizisumberkesehatan.com
Gambar 9.4 Nasi Kebiasaan Makan Orang
Indonesia
yaitu: makan makanan utama 3 kali sehari.
Bicara tentang jumlah, seseorang memiliki
kebiasaan makan 2 potong ikan akan tetapi
orang lain mungkin cukup 1 potong saja.
Jadi kesimpulannya pola makan sifatnya
lebih formal, berlaku secara umum dan
dijadikan sebagai pedoman. Sedangkan
kebiasaan makan lebih personal dan
terbentuk berdasarkan selera dan
ketersediaan makanan di tingkat rumah
tangga.
Pola makan yang baik adalah pengaturan makan yang sesuai dengan kebutuhan
tubuh kita. Pola makan yang harus memperhatikan tiga komponen penting yaitu:
jenis, frekuensi, dan jumlah:
a.
J
enis Makanan
Jenis makanan berhubungan zat gizi yang terkandung dalam makanan
tersebut. Ada lima macam zat gizi utama, yaitu: karbohidrat/hidrat arang,
lemak, protein, vitamin, dan mineral. Selain itu terdapat pula dua zat gizi
lagi, yaitu: air dan Oksigen. Kedua zat ini seringkali tidak disadari peranan
pentingnya bagi tubuh dan bagi tubuh makluk hidup lainnya. Berikut ini jenis
dan fungsi zat gizi dalam berbagai jenis makanan
No
ZAT GIZI
FUNGSI
JENIS MAKANAN
1
Protein
Membentuk jaringan,
menggantikan jaringan yang
rusak, membuat zat penangkis,
menghasilkan tenaga
Daging, ikan, susu,
unggas, tahu, tempe,
kacang-kacangan
2
Lemak
Sumber tenaga, penting untuk
kesehatan kulit
Minyak, lemak, keju,
mentega, margarine
3
Karbohidrat
Sumber tenaga utama, pembawa
zat-zat gizi lainnya.
Nasi, jagung, sagu, roti,
gula, madu, sirup dan
lain-lain
230
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
No
ZAT GIZI
FUNGSI
JENIS MAKANAN
4
Mineral:
Kalsium
Pembentuk tulang dan gigi,
pembekuan darah, untuk
fungsi normal otot dan syaraf,
mencegah kelelahan otot.
Susu, keju, es krim, ikan
yang dimakan dengan
tulangnya
Besi
Bersama protein membentuk
darah yang diperlukan sebgai
pembawa zat asam (O2) dalam
darah
Hati, daging, telur,
sayuran hijau
5
Vitamin:
Vit. A
Agar kulit sehat dan halus untuk
kesehatan jaringan selaput lendir
dan mencegah rabun senja serta
pertumbuhan normal tulang
Hati, sayuran hijau,
buah-buahan warna
merah dan kuning,
susu, keju, es krim
Vit. B 1
(thiamine)
Nafsu makan, kesehatan
jaringan syaraf, penting dalam
pembakaran hidrat arang
Daging, ikan, unggas,
telur, susu, beras
tumbuk serta padi-
padian lainnya.
Vit. B 2
(riboflavin)
Membantu sel dalam memakai
zat asam, membuat kulit sehat
dan halus terutama disekitar
mulut dan hidung
Susu, keju, es krim,
daging, hati, ikan, telur
unggas
Vit. B 6,
Vit. B 12 dan
asam folat
Mencegah kurang darah,
membantu getah pencernaan
serta sistim biokimiawi tubuh
B 6 : daging, kentang,
sayuran hijau tua, padi-
padian, dan kacang-
kacangan.
B 12 : susu, keju, telur,
daging.
Asam folat : sayuran
hijau, padi-padian,
kacang-kacangan.
Vit. C
Kekuatan dinding pembuluh
darah, mencegah infeksi,
kelelahan, mempercepat
penyembuhan luka/patah tulang
Sayur-sayuran dan
buah-buahan segar
Vit. D
Penyegaran zat kapur dan
phosphor disaluran pencernaan
serta pengaturan penempatannya
di tulang
Susu, minyak ikan,
sinar ultraviolet pada
kulit (non makanan)
6
Air
Menjaga keseimbangan tubuh,
membuang zat-zat kotoran,
mengukur suhu tubuh (keringat)
-
231
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
b.
F
rekuensi Makan
Frekuensi makan adalah jumlah makan dalam sehari-hari baik kualitatif
dan kuantitatif. Secara alamiah makanan diolah dalam tubuh melalui alat-alat
pencernaan mulai dari mulut sampai usus halus. Lama makanan dalam lambung
tergantung sifat dan jenis makanan. Jika rata-rata, umumnya lambung kosong
antara 3-4 jam. Oleh karena itu, pembagian jam makan yang tetap adalah:
1)
P
ada Jam 04.00 pagi - jam 12.00 lambung bekerja untuk membuang kotoran.
Oleh karena itu jam-jam ini, yang paling baik adalah makan makanan yang
berserat, jus buah, atau makanan yang dapat membantu proses pengeluaran
makanan.
2)
P
ada Jam 12.00 - 20.00 adalah saat dimana tubuh kita menyerap makanan
dengan baik. Oleh karena itu, sangat baik jika mengkonsumsi makanan yang
kaya akan protein, vitamin, dan makanan-makanan bergizi lainnnya. Bahkan,
karbohidrat seimbang dianjurkan untuk dikonsumsi pada jam-jam ini.
3)
P
ada Jam 20.00 - 04.00 adalah waktu dimana tubuh kita mencerna
makanan. Oleh karena itu jam-jam ini, kita jangan memperberat kerja
lambung dengan makan makanan yang berkarbohidrat tinggi. Konsumsilah
makanan mengenyangkan yang bernutrisi dan rendah gula.
c.
J
umlah Makanan
Jumlah makanan tergantung dari kandungan jumlah kalori dalam setiap
makanan yang kita makan. Jumlah kalori dalam makanan sebaiknya disesuaikan
dengan kebutuhan tubuh kita. Kalori adalah satuan unit yang digunakan
untuk mengukur nilai energi yang diperoleh tubuh ketika mengkonsumsi
makanan/minuman. Untuk memastikan agar kebutuhan nilai gizi tercukupi
dengan baik, sebaiknya anda melihat kadar kalori pada makanan/minuman
yang dikonsumsi. Kandungan Kalori di dalam makanan dapat ditentukan
oleh kandungan-kandungan gizi seperti lemak, karbohidrat, dan protein yang
terkandung di dalam makanan itu sendiri. Lemak menghasilkan kalori paling
banyak, yaitu 9 kalori/gram. Sedangkan, karbohidrat dan protein mengandung
4 kalori setiap gramnya. Makanan yang mengandung banyak lemak adalah
makanan yang mengandung tinggi kalori. Sebaliknya, yang memiliki kalori
rendah adalah buah-buahan dan sayur-sayuran karena mengandung banyak
serat dan kadar airnya tinggi.
3. Pola Istirahat
Istirahat yang baik tentunya akan membuat tubuh menjadi senantiasa bugar
dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Istirahat dapat memulihkan kembali tubuh
kita setelah melakukan aktivitas keseharian. Istirahat bagi tubuh kita ada berbagai
macamnya, yaitu tidur, bersantai, perubahan dalam aktifitas, menghilangkan
232
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
segala tekanan-tekanan kerja atau masalah-masalah lainnya. Berjalan di udara
segar, bermain tenis, menjernihkan pikiran, semuanya dapat menenangkan otot-
otot.
Faktor terpenting dalam istirahat adalah tidur. Kegiatan sehari-hari yang
melelahkan berakibat pada kebutuhan istirahat yang sesuai untuk melawan segala
kepenatan dan kelelahan tersebut. Studi menunjukkan bahwa setelah tidur yang
cukup, otak kita kembali berfungsi dengan sangat baik. Salah satu hormon yang
penting dalam aktivitas istirahat kita adalah kortisol, dimana waktu produksi
tertingginya adalah dari waktu tengah malam hingga di waktu pagi (pagi-
pagi sekali). Kortisol memainkan peranan yang besar dalam membantu kita
menghadapi/tekanan yang kita hadapi setiap hari, mengurangi rasa penat dan
peradangan.
Pada saat tidur, semua otot beristirahat dan sistem saraf dibebaskan dari segala
ketegangan, kekerasan yang sering terjadi tiap-tiap hari. Inilah saatnya dimana
tubuh memperbaiki dirinya. Cara meningkatkan tidur yang baik adalah dengan
memperhatikan:
a.
W
aktu tidur yang dianggap baik adalah selama 7-8 jam. Namun kini waktu itu
tak lagi menjadi patokan. Selama kualitas tidur itu baik, tak peduli lama atau
sebentar,
b.
C
ara terbaik untuk meningkatkan tidur yang baik adalah dengan melakukan
olahraga secara teratur.
c.
J
angan menyatukan ruang tidur
dengan ruang kerja atau belajar.
d.
P
ilih waktu yang tetap untuk tidur
dan bangun di pagi hari, bahkan di
akhir pekan dan waktu libur.
e.
A
turlah kegiatan-kegiatan/aktivitas
sehari-hari secara rutin, termasuk
kebiasaan makan.
f.
H
indari makan terlalu malam.
g.
H
indari alkohol, kafein (kopi, teh,
coklat) dan obat-obat lain.
h.
H
indari bekerja terlalu berat, karena
dapat memacu hormon kortisol, yang akan mempersiapkan tubuh melakukan
kegiatan.
i.
A
khiri hari dengan santai dan hindari program-program TV yang menegangkan,
bacaan dan argumen-argumen.
j.
L
akukan jalan-jalan di waktu senggang, ambil nafas panjang di udara jernih.
sumber: http://www.hidupsehat.com
Gambar 9.5 Tidur Adalah Istirahat yang Paling Baik
233
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
k.
B
aringkan tubuh di tempat yang nyaman, dan sedikit demi sedikit kendurkan
setiap bagian tubuh sambil membayangkan tempat yang menyenangkan.
l.
L
akukan mandi air hangat, bukan air panas.
m.
R
uangan tidur haruslah sejuk, penuh dengan udara segar, dan sehening
mungkin.
n.
P
astikan cukup mengonsumsi magnesium dan kalsium, mineral yang dapat
membantu menghilangkan stres dan mencegah depresi.
o.
L
akukan latihan-latihan penenangan untuk menenangkan pikiran.
p.
J
ika belum bisa tidur jangan berlama-lama berbaring di atas tempat tidur. Lebih
baik bangun dan lakukan aktivitas lain. Hindari tempat tidur sebelum merasa
terkantuk.
Tidur adalah suatu pemulih yang besar. Tidur dapat memulihkan sel-sel otot,
hati, ginjal, tulang sumsum, perut dan otak. Tidur juga mempersiapkan, kecepatan
akurasi dan efisiensi secara fisik dan mental. Tidur akan melenyapkan kepenatan
dan juga salah satu penyegar otak yang alami. Pada saat seseorang tidur sel kulit
terbagi, membuat sel-sel baru dua kali lebih cepat pada saat seseorang terjaga,
sehingga membuat seseorang dapat terlihat muda lebih lama. Terakhir yang
terpenting adalah berdoalah sebelum tidur.
4. Penyakit
Penyakit adalah suatu keadaan tidak normal dari tubuh atau pikiran yang
menyebabkan ketidaknyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang
dipengaruhinya. Penyakit dibedakan pada
sumber: http://www.hidupsehat.com
Gambar 9.6 Demam Berdarah Salah Satu
Penyakit Menular
penyakit menular, penyakit tidak menular,
dan penyakit kronis. Penyakit menular
adalah penyakit yang disebabkan oleh
kuman yang menyerang tubuh manusia.
Kuman dapat berupa virus, bakteri, amuba,
atau jamur. Beberapa jenis penyakit yang
menular adalah anthrax, beguk, batuk
rejan (
pertusis
), beri-beri, cacingan, cacar
air (
varicella
), campak, chikungunya,
demam campak, demam berdarah, demam
kelenjar, diare, disentri amuba, eritema
infektiosum (
parvovirus b19
), hepatitis a, hepatitis b, hepatitis c, impetigo,
influenza, kolera, lepra, malaria, penyakit meningokokus, penyakit tangan, kaki
dan mulut, rabies, radang lambung dan usus, rubeola, rubella, tetanus, tuberkulosis,
kutu, konjungtivitis, kurap, kudis, skarlatina, flu burung, dan hiv. Penyakit tidak
menular adalah penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman, tetapi disebabkan
234
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
karena adanya problem fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia.
Penyakit-penyakit tersebut contohnya adalah batuk, seriawan, sakit perut, dan
sebagainya. Penyakit kronis adalah penyakit yang berlangsung sangat lama.
Beberapa penyakit kronis yang sering menyebabkan kematian kepada penderitanya
antara lain: aids, serangan jantung, kanker, stroke, diabetes, dan lain sebagainya.
5. Kebiasaan Buruk bagi Kesehatan
Ada beberapa kebiasaan buruk yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan
atau dapat mengakibatkan gangguan pada kesehatan pribadi. Kebiasaan itu adalah:
a.
M
erokok atau hidup dengan perokok. Merokok berbahaya bagi jantung anda.
Merokok bisa memicu pembekuan darah, yang dapat memblokir aliran darah
ke jantung, dan memberikan kontribusi untuk penumpukan plak di arteri.
Merokok bisa menyebabkan berbagai macam penyakit
b.
W
aktu untuk tidur tidak cukup. Kurang tidur dapat menyebabkan masalah
kesehatan serius, seperti: konsentrasi menurun, menyebabkan depresi,
mempengaruhi kesehatan kulit, dll.
c.
K
onsumsi alkohol. Kelebihan alkohol dikaitkan
dengan risiko yang lebih besar daripada tekanan
darah tinggi, kadar lemak darah yang tinggi,
dan gagal jantung. Selain itu, kalori ekstra dap
at
menyebabkan kenaikan berat badan, ancaman bagi
kesehatan jantung.
d.
M
alas untuk berolahraga. Melakukan olahraga
minimal 30 menit setiap hari sangat penting untuk
kesehatan saat ini dan jangka panjang.
e.
M
emiliki teman dengan kebiasaan yang buruk.
Orang-orang di sekitar sangat berpengaruh, selalu
berusaha untuk menjaga diri untuk menolak sesuatu
yang tidak sehat dan menghindari pengaruh orang
lain.
f.
B
ekerja ketika sakit. Memaksakan diri untuk terus
bekerja ketika sedang sakit akan memperburuk
kesehatan dan sudah pasti hasilnya tidak produktif.
g.
S
tres dan depresi. Karena cemas yang berlebihan akan
beresiko terserang penyakit jantung.
h.
T
idur mendengkur. Mengabaikan dengkuran lebih dari sekedar gangguan kecil,
mendengkur ternyata bisa menjadi tanda dari sesuatu yang lebih serius yaitu
penyakit obstruktif
sleep apnea
. Gangguan ini, ditandai dengan pernapasan
yang terganggu saat tidur, dapat menyebabkan tekanan darah melambung
tinggi.
sumber: http://www.hidupsehat.com
Gambar 9.7 Merokok Sebagai
Kebiasaan Buruk
235
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
i.
K
urang bersantai. Bersantai merupakan salah satu kenikmatan hidup. Waktu
bersantai sejenak akan lebih waspada dan lebih termotivasi
j.
T
idak percaya pada diri sendiri dan rendah diri. Biasanya orang yang memiliki
sikap mental yang seperti ini sering terlibat pada hubungan yang buruk. Baik
itu dalam lingkungan pergaulannya maupun dalam keluarganya. Perasaan
rendah diri menyebabkan proses penyembuhan untuk setiap penyakit pada
dirinya akan terhambat, meskipun hanya sekedar menderita sakit flu ringan.
k.
M
engabaikan rasa sakit biasanya sering dialami oleh wanita yang sibuk bekerja,
mengasuh anak-anak, mengatur dan membersihkan rumah pada umumnya
akan berpikir rasa sakit yang mereka alami disebabkan oleh kelelahan, sehingga
sering diabaikan. Walau wanita lebih sering pergi ke dokter daripada pria, pada
umumnya, mereka tidak terlalu memperhatikan kesehatan sendiri.
l.
B
erlama-lama menonton tv, duduk selama berjam-jam di depan televisi dapat
meningkatkan resiko serangan jantung dan
stroke
, bahkan walaupun jika anda
berolahraga secara teratur.
m.
M
eminum minuman berkarbonasi (s
oft drink, pop soda, coke
, minuman soda,
cola
). Minuman bersoda tidak memiliki nilai gizi, selain dari gula. Kandungan
gizi itu sangat tidak berarti dibanding dengan harga softdrink yang mahal.
Anak-anak yang diberi banyak minuman berkarbonasi dan makanan manis
lain sering bermasalah pada gigi pada usia dini. Minuman bersoda sangat
buruk bagi orang dengan gangguan pencernaan asam atau lambung.
n.
M
akan berlebih kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama untuk
penyakit jantung dan mengalami kegemukan atau obesitas.
B. Aktivitas Pembelajaran Merencanakan Program Aktivitas
Fisik Teratur
1. Melakukan Perencanaan Aktivitas Fisik/Olahraga yang Teratur
Aktivitas jasmani/olahraga teratur dapat dilakukan dengan menggunakan
prinsip Frekuensi, Intensitas,
Time dan Type
(FITT)
a.
F
rekuensi aktivitas jasmani/olahraga yang tepat adalah tiga hingga lima kali
setiap minggu.
b.
I
ntensitasnya 60-80 persen dari denyut nadi maksimal. Menghitung denyut
nadi maksimal adalah 220 dikurangi usia.
c.
W
aktu (
time
), idealnya lakukan olahraga 25 - 45 menit tanpa henti.
d.
T
ipe aktivitas fisik terbagi berdasarkan intensitas dan dibutuhkan atau tidaknya
keterampilan. Contohnya olahraga renang membutuhkan keterampilan dengan
intensitas yang variatif. Berbeda dengan
jogging
yang tidak membutuhkan
keterampilan. Olahraga yang bersifat aerobik bisa dilakukan dengan jalan
kaki atau bersepeda (statis). Sedangkan latihan kekuatan otot bisa dengan
236
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
melakukan
sit-up
atau
push-up
. Untuk peregangan bisa dilakukan sebelum dan
sesudah dua jenis latihan.
Baca dan pelajarilah Rumus FITT tersebut di atas, kemudian buatlah program
latihan aktivitas fisik/olahraga sederhana yang mengacu pada rumus tersebut.
Berikut contoh program latihan aktivitas jasmani/olahraga sederhana:
a.
F
rekuensi latihan 3 kali seminggu setiap hari Selasa, Kamis, dan Minggu.
b.
I
ntensitas 60-80 % dikalikan 200 sama dengan 120 – 160 denyut permenit.
c.
W
aktu setiap sore pukul 16.00 – 1x7.00
d.
T
ipe latihan aktivitas jasmani/olahraga adalah lari pelan (
jogging
).
2.
M
engatur perencanaan Pola Makan dengan Menghitung Kebutuhan
Kalori Harian Tubuh
Pola Makan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan tubuh. Oleh karena itu,
diperlukan cara untuk menghitung asupan kalori ke dalam tubuh agar efektif
digunakan sebagai energi penggerak tubuh. Penghitungan kebutuhan kalori dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a.
H
itunglah Angka Metabolisme Basal (AMB) dengan rumus:
AMB = 0,9 k
kal x berat badan (dalam kg) x 24 jam
b.
H
itunglah kebutuhan energi harian, yaitu dengan mengalikan AMB dengan
variabel dari aktivitas fisik yang dilakukan. Aktivitas dan variabel yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1) R
inga
n
= 1,55
2) S
edang
= 1,70
3) B
erat
= 2,00
c.
C
ontoh menghitung kalori
S
ebagai peserta didik dengan aktivitas ringan (yang sebagian besar waktunya
dihabiskan dengan belajar dan main komputer), berat badan A adalah 60 kg.
B
erapa kebutuhan energi harian dari A?
AMB = 0,9 k
kal x 60 kg x 24 jam = 1296
K
ebutuhan energi harian (kategori ringan) = 1,55 x 1296 = 2008,8 kkal
d.
H
itunglah kebutuhan kalori kalian dalam sehari dengan menggunakan rumus
tersebut di atas, kemudian diskusikan dengan teman dan guru.
3. Mengatur Perencanaan Pola Istirahat
a.
C
obalah buat jadwal kegiatan sehari-hari mulai dari bangun hingga tidur lagi.
Berikut contoh jadwal kegiatan sehari-hari:
237
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Hari Senin
Pukul
Keterangan
21.00 – 04.30
04.30 – 05.00
05.00 – 05.15
05.15 – 08.30
08.30 – 09.30
09.30 – 10.30
10.30 – 11.15
11.15 – 11.00
11.00 – 17.00
17.00 – 17.30
17.30 – 19.00
19.00 – 20.30
20.30 – 21.00
Tidur malam dan bangun tidur
Mandi pagi
Sholat subuh
Membantu ibu
Belajar
Nonton TV
Mandi
Makan dan berangkat sekolah
Sekolah dan pulang sekolah
Mandi tdan sholat maghrib
Belajar
Nonton TV
Sholat isya dan tidur malam
Hari Selasa
Pukul
Keterangan
21.00 – 04.30
04.30 – 05.00
05.00 – 05.15
05.15 – 08.30
08.30 – 09.30
09.30 – 10.30
10.30 – 11.15
11.15 – 11.00
11.00 – 17.00
17.00 – 17.30
17.30 – 19.00
19.00 – 20.30
20.30 – 21.00
Tidur malam dan bangun tidur
Mandi pagi
Sholat subuh
Membantu ibu
Belajar
Nonton TV
Mandi
Makan dan berangkat sekolah
Sekolah dan pulang sekolah
Mandi dan sholat maghrib
Belajar
Nonton TV
Sholat isya dan tidur malam
b.
A
turlah waktu istirahat kalian dengan mengikuti pola kegiatan harian tersebut.
Upayakan agar waktu istirahat sesuai dengan prinsip pola istirahat yang baik
seperti yang telah dijelaskan di atas.
c.
P
atuhilah semua kegiatan harian yang sudah kalian buat terutama waktu
istirahat.
d.
Di
skusikan hasil pembuatan kegiatan harian kalian bersama teman atau guru.
238
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
C. Ringkasan
Kesehatan merupakan bagian yang utama dari kehidupan kita, karena itu kita
harus menjaga/memelihara sebaik-baiknya. Kesehatan pribadi adalah kesehatan
yang berhubungan dengan diri sendiri dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu,
kesehatan pribadi sangat penting dalam meningkatkan kesehatan secara umum.
Hal-hal yang mempengaruhi kesehatan pribadi adalah pola makan, aktivitas
jasmani /olahraga, pola istirahat, dan penyakit. Selain itu, perlu dihindari pula
kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan pribadi, seperti:
merokok, kurang tidur, makan berlebihan, dan sebagainya. Kesehatan pribadi
dapat dijaga dan dipelihara dengan merencanakan dan melaksanakan program
kesehatan pribadi yang dibuat sendiri. Program kesehatan pribadi tersebut
meliputi pola makan yang baik dengan menghitung kebutuhan kalori setiap hari,
melakukan aktivitas jasmani/olahraga dengan teratur menggunakan acuan FITT,
dan mengatur pola istirahat dengan membuat jadwal kegiatan harian.
D. Penilaian
1.
Pengetahuan
Pengetahuan kalian akan dinilai melalui portofolio dan tes tertulis berupa
tulisan/hasil kerja kajian konsep dan prinsip kesehatan pribadi yang meliputi
pola makan, aktivitas jasmani/olahraga, dan istirahat.
2.
Sikap
Sikap kalian selama mengikuti pelajaran kesehatan pribadi akan dinilai
melalui observasi sikap/perilaku yang meliputi sportivitas, tanggungjawab,
toleransi, disiplin, dan kerjasama yang dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik.
3.
Keterampilan
Keterampilan akan dinilai melalui petunjuk kerja/presentasi/diskusi
kesehatan pribadi melalui tes observasi keterampilan pemaparan /presentasi
kesehatan pribadi.
239
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
AIDS adalah singkatan dari
Acquired Immune Deficiency Syndrome
yaitu penyakit
yang disebabkan oleh virus HIV (
Human Immunodeficiency Virus
). Penyakit ini
bukan penyakit keturunan atau diwarisi. Ia menyerang kekebalan tubuh (
immune
system
), yaitu sistem pertahanan alami tubuh tehadap serangan organisme yang
merupakan musuh. Penyakit ini mengakibatkan berkurangnya kemampuan tubuh
dalam memerangi infeksi. Penyakit AIDS sampai saat ini masih menjadi ancaman
terbesar bagi kesehatan penduduk dunia. Proses penularan yang begitu cepat dan
belum ada yang bisa menahan laju perkembangan AIDS dalam tubuh.
A. Pengertian Penyakit HIV/AIDS
1. Virus HIV (
Human Immunodeficiency Virus
)
HIV adalah virus atau jasad renik yang sangat kecil yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia. Bentuk HIV seperti binatang bulu babi (binatang laut)
yang berbulu tegak dan tajam. Tubuh manusia mempunyai sel-sel darah putih
yang berfungsi untuk melawan dan membunuh bibit-¬bibit atau kuman-kuman
penyakit yang masuk ke dalam tubuh nanusia. Dengan demikian sel-sel darah
sumber: http://www.siklushivaids.com
Gambar 10.1 Pengertian Dasar Penyakit HIV/AIDS
PEMBELAJARAN X
Menganalisis Bahaya,
Penularan dan Pencegahan
Penyakit HIV/AIDS
240
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
putih melindungi seseorang dari jatuh sakit. Inilah yang disebut kekebalan tubuh
manusia, yang merupakan daya tahan tubuh seseorang.
Seseorang yang terinfeksi oleh HIV, maka virus ini akan menyerang sel darah
putih. Selanjutnya akan merusak dinding sel darah putih untuk masuk ke dalam
sel dan merusak bagian yang memegang peranan pada kekebalan tubuh. Sel darah
putih yang telah dirusak tersebut menjadi lemah dan tidak lagi mampu melawan
kuman-kuman penyakit. Lambat-laun sel darah putih yang sehat akan sangat
berkurang. Akibatnya, kekebalan tubuh orang tersebut menjadi menurun dan
akhirnya sangat mudah terserang penyakit.
Seseorang yang terinfeksi oleh HIV, berarti mengidap HIV di dalam tubuhnya,
disebut “HIV+” (baca: HIV positif ) atau pengidap HIV. Orang yang telah terinfeksi
HIV dalam beberapa tahun pertama belum
menunjukkan gejala apapun. Sehingga secara
fisik kelihatan tidak berbeda dengan orang
lain yang sehat. Namun dia mempunyai
potensi sebagai sumber penularan, artinya
dapat menularkan virus kepada orang lain.
Setelah periode 7 hingga 10 tahun, atau jika
kekebalan tubuhnya sudah sangat melemah
karena berbagai infeksi lain, seorang pengidap
HIV mulai menunjukkan gejala-gejala dan
tanda-tanda bermacam-macam penyakit
yang muncul karena rendahnya daya tahan
tubuh. Pada keadaan ini orang tersebut
disebut sebagai penderita AIDS.
2. Penyakit AIDS
AIDS singkatan dari
Acquired Immune Deficiency Syndrome
.
Syndrome
yang
bahasa Indonesia-nya adalah Sindroma, merupakan kumpulan gejala dan tanda
penyakit.
Deficiency
dalam bahasa Indonesia berarti kekurangan. Immune berarti
kekebalan, sedangkan Acquired berarti diperoleh atau didapat. Dalam hal ini,
“diperoleh” mempunyai pengertian bahwa AIDS bukan penyakit keturunan.
Seseorang menderita AIDS bukan karena keturunan dari penderita AIDS, tetapi
karena terjangkit atau terinfeksi virus penyebab AIDS. Oleh karena itu, AIDS
dapat diartikan sebagai kumpulan tanda dan gejala penyakit akibat hilangnya atau
menurunnya sistem kekebalan tubuh seseorang. AIDS merupakan fase terminal
(akhir) dari infeksi HIV.
Telah disebutkan bahwa seorang pengidap HIV daya tahan tubuhnya terganggu
sehingga mudah terserang penyakit, bahkan serangan sesuatu penyakit yang
untuk orang lain dapat digolongkan sebagai penyakit ringan, bagi seorang
sumber: http://www.siklushivaids.com
Gambar 10.2 Virus HIV
241
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
pengidap HIV atau penderita
sumber: http://www.sakibathivaids.com
Gambar 10.3 Penderita Penyakit AIDS
AIDS penyakit tersebut dapat
menjadi berat, bahkan dapat
menimbulkan kematian. Misalnya
penyakit influensa, pada orang
sehat penyakit ini, akan sembuh
dengan sendirinya dalam waktu
kurang lebih satu minggu,
meskipun tidak diobati sama sekali
asalkan penderita makan, tidur
dan istirahat yang cukup.
Sedangkan pada pengidap HIV dan penderita AIDS, penyakit influensa ini akan
menetap lebih lama bahkan semakin parah pada waktu tertentu. Seorang penderita
AIDS dapat meninggal oleh penyakit infeksi lain yang menyerang dirinya akibat
kekebalan tubuhnya yang terganggu (disebut infeksi oportunistik).
B. Bahaya Penyakit HIV/AIDS
Bahaya Besar Penyakit HIV/AIDS, yaitu:
1.
AIDS
merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus
HIV yang mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak system
kekebalan tubuh manusia, dengan akibat turunnya/hilangnya daya tahan
tubuhnya sehingga mudah terjangkit dan meninggal karena penyakit infeksi,
kanker lainnya. Dan sampai saat ini belum ditemukan vaksin pencegahnya
atau obat untuk penyembuhannya.
2.
K
ematian. Menurut perhitungan WHO (1992) tidak kurang dari 3 orang di
seluruh dunia terkena infeksi virus AIDS setiap menitnya. Dan yang mengerikan
adalah jumlah penderita 70% adalah kalangan pemuda/usia produktif.
3.
S
erangan bagi anak muda. Kelompok resiko tinggi terjangkitnya penyakit
bahaya ini adalah homoseksual, heteroseksual, promiskuitas (Perkawinan
lebih dari satu), penggunaan jarum suntik pecandu narkotik dan
free sex
serta
orang-orang yang mengabaikan nilai-nilai moral, etik, dan agama (khususnya
para remaja/generasi muda usia 13-25 tahun).
4.
T
idak bermoral. Pola dan gaya hidup barat sebagai konsekuensi modernisasi,
industrialisasi, dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah
menyebabkan perubahan-perubahan nilai kehidupan yang cenderung
mengabaikan nilai-nilai moral, etik, dan agama, termasuk nilai-nilai hubungan
seksual antar individu.
5.
P
ermasalahan lain yang berdampak sangat tinggi bagi penularan virus AIDS
adalah remaja yang meninggalkan rumah tanpa izin dan menjadi anak jalanan,
242
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
dan tuna susila yang melakukan seksual aktif dan pecandu narkoba secara
bebas dan tidak terjaga kebersihan/kesehatannya.
6.
B
unuh Diri. Jika seseorang menderita penyakit ini, maka akan menimbulkan
depresi yang mendalam, semangat hidup rendah dan hilang kepercayaan diri.
Permasalahan ini telah banyak memakan korban jiwa, sebab dari mereka-
mereka yang terjangkit penyakit ini selalu mengakhiri penyakit yang di
deritanya dengan bunuh diri.
7.
G
ila. Orang yang Hilang kepercayaan diri, banyak dijauhi orang karena
penyakit yang dideritanya ini akan menimbulkan stress yang begitu berat, jika
stress yang diderita terus dibiarkan maka akan menyebabkan kegilaan alias
tidak mempunyai kesadaran normal.
Gambar 10.4 Seks Bebas Sebagai Salah Satu Penyebab Bahaya HIV/AIDS
sumber:http://www.akibathivaids.com
Gambar 10.5 Kegilaan Dampak dari HIV/
AIDS
243
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
C. Penularan Penyakit HIV/AIDS
HIV bertahan lebih lama di luar tubuh manusia hanya bila darah yang
mengandung HIV tersebut masih dalam keadaan belum mengering. HIV juga
mudah mati oleh air panas, sabun dan bahan pencuci hama lain. Karena HIV cepat
mati di luar tubuh manusia, maka HIV tidak dapat menular lewat udara seperti
virus lainnya, misalnya virus influenza. Virus influensa dapat hidup di udara bebas
di sekeliling kita, sehingga penularan influensa dapat terjadi melalui udara.
Di dalam tubuh manusia, HIV terdapat pada cairan-cairan tubuh, yaitu: darah,
air mani, cairan vagina (cairan kemaluan wanita). Telah terbukti, bahwa ketiga
cairan di atas inilah yang dapat menularkan HIV. Maksudnya, penularan akan
terjadi jika salah satu atau lebih dari ketiga cairan itu tercemar oleh HIV, dan
kemudian masuk ke aliran darah orang yang belum tertular. Selain di dalam ketiga
cairan yang telah disebutkan di atas, HIV juga dapat ditemukan dalam jumlah
yang sangat kecil di dalam air mata, air liur, cairan otak, keringat, dan air susu
ibu (ASI). Namun sampai sekarang belum ada bukti bahwa HIV dapat ditularkan
melalui cairan- cairan tersebut.
1. Cara Penularan HIV/AIDS
Penularan terjadi bila ada kontak atau percampuran dengan cairan tubuh yang
mengandung HIV, yaitu melalui:
a)
H
ubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV. Hubungan seksual
ini bisa homoseksual maupun heteroseksual.
b)
A
lat jarum suntik atau alat tusuk lainnya (akupuntur, tindik, tato) yang tercemar
oleh HIV. Oleh sebab itu pemakaian jarum suntik secara bersama sama oleh
para pecandu narkotika akan mudah menularkan HIV diantara mereka bila
salah satu diantaranya seorang pengidap HIV.
c)
Ib
u hamil yang mengidap HIV kepada bayi yang dikandungnya.
Gambar 10.6 jarum suntik/tusuk penular hiv/aids
244
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
2. Gejala Penularan HIV/AIDS
Gejala penularan HIV/AIDS terjadi beberapa hari atau beberapa minggu
setelah terinfeksi HIV, seseorang mungkin akan menjadi sakit dengan gejala-
gejala seperti flu, yaitu:
a)
D
emam
b)
R
asa lemah dan lesu
c)
S
endi- sendi terasa nyeri
d)
B
atuk
e)
N
yeri tenggorokan
Gejala-gejala ini hanya berlangsung beberapa hari atau beberapa minggu saja,
lalu hilang dengan sendirinya.
Gejala Selanjutnya adalah memasuki tahap di mana sudah mulai timbul gejala-
gejala yang mirip yang dengan gejala-gejala penyakit lain, yaitu:
a)
D
emam berkepanjangan
b)
P
enurunan berat badan ( lebih dari 10% dalam waktu 3 hari)
c)
K
elemahan tubuh yang mengganggu/menurunkan aktivitas fisik sehari-hari
d)
P
embengkakan kelenjar di leher, lipat paha, dan ketiak
e)
Di
are atau mencret terus menerus tanpa sebab yang jelas
f )
B
atuk dan sesak nafas lebih dari 1 bulan secara terus menerus
g)
K
ulit gatal dan bercak-bercak merah kebiruan
Gejala-gejala di atas ini memang tidak khas, karena dapat juga terjadi pada
penyakit- penyakit lain. Namun gejala-gejala ini menunjukkan sudah adanya
kerusakan pada sistem kekebalan tubuh.
Gejala penurunan kekebalan tubuh di tandai dengan mudahnya diserang
penyakit lain, dan disebut infeksi oportunistik. Maksudnya adalah penyakit
yang disebabkan baik oleh virus lain, bakteri, jamur, atau parasit (yang bisa juga
hidup dalam tubuh kita), yang bila sistem kekebalan tubuh baik kuman ini dapat
sumber:http://www.akibathivaids.com
Gambar 10.7 Contoh Gejala-gejala HIV/AIDS
245
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
dikendalikan oleh tubuh. Pada tahap ini pengidap HIV telah berkembang menjadi
penderita AIDS. Gejala AIDS yang timbul adalah:
a)
R
adang paru
b)
R
adang saluran pencernaan
c)
R
adang karena jamur di mulut dan kerongkongan
d)
K
anker kulit
e)
TB
C
f )
Ga
ngguan susunan saraf
Pada umumnya penderita AIDS akan meninggal dunia sekitar 2 tahun setelah
gejala AIDS ini muncul.
3. Perjalanan Infeksi HIV dalam Tubuh Manusia
Untuk memahami cara kerja HIV dalam tubuh manusia kita perlu memahami
sistem kekebalan tubuh manusia sebagaimana digambarkan dalam ilustrasi
gambar berikut:
Penjelasan :
a)
K
ekebalan tubuh menggambarkan tentang fungsi sel darah putih dalam tubuh
seseorang sebagai sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi serangan kuman,
virus, dan lainnya. Manusia dengan imunitas atau sistem kekebalan tubuh yang
sehat mampu memerangi infeksi dan bakteri karena adanya sel darah putih
dalam tubuh yang mampu memerangi bibit penyakit yang masuk. Sel darah
putih bekerja memerangi berbagai jenis bibit penyakit yang ditemuinya dalam
tubuh agar seseorang tetap sehat. Cara kerja sel darah putih adalah dengan
memanggil bala bantuan sel lainnya guna memerangi infeksi secara langsung,
atau dengan memproduksi bahan kimia yang kita kenal dengan nama antibodi
sumber:BKKBN
Gambar 10.8 Sistim Kekebalan Tubuh Manusia
246
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
guna menetralisir bibit penyakit itu. Bila virus masuk ke dalam tubuh, maka sel
darah putih akan berusaha melumpuhkan bibit penyakit tersebut. Misalnya,
virus influenza, diare dan batuk akan dilumpuhkan oleh sel darah putih.
b)
B
erbeda dengan virus lainnya, HIV adalah virus yang tidak mudah
dilumpuhkan oleh sel darah putih. Apabila masuk ke dalam tubuh kita justru
HIV yang akan melumpuhkan sel darah putih, terutama menyerang CD4 dan
menggunakannya untuk memperbanyak HIV dalam tubuh pengidap sehingga
tubuh tidak mampu melawan penyakit lain yang masuk. Sel CD4 adalah jenis
sel darah putih atau limfosit. CD4 adalah bagian dari sel darah putih manusia
yang menjadi sasaran penyerangan HIV apabila HIV masuk ke dalam darah
manusia, sel CD4 inilah yang digunakan oleh HIV untuk memperbanyak
dirinya. Jumlah CD4 pada seorang sehat adalah sekitar 500 – 1500 sel/mm3
darah.
c)
M
enurut teori yang telah diterima secara luas, HIV menyerang sel darah
putih (khususnya yang dinamakan CD4) yang berperan menjaga kekebalan
tubuh manusia. CD4 adalah pemimpin yang memegang komando mengatur
pertahanan sistem kekebalan tubuh manusia karena kemampuannya yang
baik untuk berkomunikasi dengan sel lain. Bila ada bibit penyakit masuk
maka CD4 sebagai komandan yang memberikan tugas pada sel-sel lain untuk
memerangi bibit penyakit tersebut hingga tuntas. Kehadiran CD4 sangatlah
dibutuhkan dalam menjaga kesehatan tubuh manusia, karena itu tubuh secara
terus-menerus memproduksinya untuk membantu memerangi berbagai
infeksi. HIV masuk ke dalam tubuh secara diam-diam dan seolah-olah
dia adalah salah satu bala tentara CD4. Namun, kemudian HIV menyusup
molekul reseptor CD4 agar HIV bisa masuk ke dalam CD4. Setelah masuk,
HIV lalu membajak genetika sel CD4 tersebut dengan diam-diam kemudian
menggunakan CD4 sebagai tempat HIV memperbanyak dirinya. Akibatnya
yang terjadi adalah meningkatnya produksi HIV secara massal. Keadaan ini
menyebabkan banyak CD4 yang rusak dan mati. Semakin banyak CD4 yang
rusak dan mati dan semakin banyak HIV yang diproduksi, artinya semakin
sedikit jumlah CD4 dalam tubuh kita, yang mengakibatkan sistem kekebalan
tubuh manusia perlahan-lahan semakin lemah untuk dapat melawan bibit
penyakit yang masuk menyerang tubuh.
d)
HIV m
emakan waktu lama sebelum menampakkan diri. Ia bersembunyi
dalam CD4 dalam waktu yang cukup lama sebelum mulai dengan pesat
memperbanyak diri dalam jumlah sangat banyak serta merusak CD4. Dengan
bersembunyi dalam sel CD4 itu pulalah ia dapat menghindari serangan
antibodi yang sudah beredar dalam darah dan yang berusaha membunuhnya
karena CD4 tidak dapat membunuh dirinya sendiri. Cara sembunyi HIV
yang seperti ini berakhir ketika sudah cukup banyak sel darah putih dalam
tubuh manusia yang dirusaknya dan jumlah HIV dalam darah sudah cukup
247
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
banyak untuk melumpuhkan kemampuan manusia untuk memerangi penyakit
yang kemudian tubuh mulai memproduksi antibody HIV untuk memberikan
perlawanan pada HIV walaupun perlawanan ini tidak efektif bagi HIV.
Saat HIV sudah masuk ke dalam tubuh manusia, maka dimulailah masa
inkubasi yang cukup lama, yaitu antara 7 sampai 10 tahun. Masa inkubasi dari
suatu penyakit adalah masa antara masuknya suatu bibit penyakit ke dalam tubuh
(infeksi) sampai mulainya orang tersebut menunjukkan tanda-tanda dan gejala-
gejala sakitnya.
Fase perkembangan perjalanan HIV di dalam tubuh manusia secara umum
dibagi dalam empat (4) fase, yaitu:
a)
F
ase Window Period
(Periode Jendela)
Pada fase ini seseorang yang telah terinfeksi HIV sama sekali tidak
menunjukkan gejala apapun. Beberapa kejadian yang bisa dialami seorang
pengidap HIV pada fase ini antara lain adalah beberapa gejala flu (pusing,
lemas, agak demam, lain lain). Hal ini biasanya terjadi antara 2-4 minggu
setelah seseorang terinfeksi HIV. Pada fase periode jendela ini di dalam darah
pengidap HIV belum terbentuk antibodi HIV sehingga apabila darahnya di
tes dengan jenis tes yang cara kerjanya adalah mencari antibodi HIV maka
hasil tes akan negatif. Fase periode jendela ini bisa berlangsung selama sekitar
3 bulan sampai 6 bulan dari saat terinfeksi HIV.
Pada infeksi atau masuknya HIV ke dalam tubuh manusia dikenal adanya
periode jendela (
Window Period
). Yaitu masa di mana orang tersebut telah
terinfeksi HIV, tetapi bila dilakukan pemeriksaan darahnya maka belum
menunjukkan hasil apa-apa (masih negatif ) yang berarti zat anti (antibodi)
terhadap HIV belum dapat terdeteksi oleh pemeriksaan laboratorium.
Periode jendela ini biasanya berlangsung antara 1-6 bulan dari sejak mulainya
infeksi. Namun satu hal yang perlu diingat adalah bahwa sejak masuknya
HIV, seseorang telah menjadi pengidap HIV dan ia dapat menularkan HIV
sepanjang hidupnya.
Sehingga walaupun dalam masa periode jendela, orang tersebut sudah
menjadi sumber penularan. Ia dapat menularkan virusnya kepada orang lain
pada setiap kesempatan yang memungkinkan terjadinya penularan itu. Bila
digambarkan maka skema perjalanan infeksi HIV adalah sebagai berikut :
Tertular HIV
Tes HIV
Masa AIDS
Secara statistik antara 5-15
Masa jendela
3 Bulan
Infeksi Oportunistik
Kematian
sumber:http://www.siklushivaids.com
Gambar 10.9 Masa Infeksi HIV
248
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Pada infeksi HIV, dari mulai masuknya HIV ke dalam tubuh sampai timbulnya
gejala-gejala AIDS berlangsung cukup lama yaitu seperti telah disebutkan, antara
7 sampai 10 tahun. Selama 7 sampai 10 tahun ini orang tersebut disebut pengidap
HIV, yang disebut juga ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Pengidap HIV ini
tampak seperti orang sehat lainnya, karena belum adanya gejala sakit apapun.
Namun walaupun demikian, ía dapat menularkan HIV kepada orang lain.
Selanjutnya setelah periode 7-10 tahun ini dilalui barulah timbul gejala-gejala
AIDS, dan orang tersebut disebut penderita AIDS. Gejala-gejala dan tanda-tanda
sakit munculnya secara bertahap, bertambah lama bertambah berat sampai
akhirnya penderita meninggal dunia.
b)
F
ase Asimptomatik atau Tanpa Gejala
P
ada fase ini seorang pengidap HIV tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Perlahan-lahan jumlah CD4 dalam darah menurun karena diserang oleh HIV.
Kadang ada keluhan berkaitan dengan pembengkakan di kelenjar getah bening,
tempat dimana sel darah putih diproduksi.
c)
F
ase Simptomatik atau Bergejala
P
ada fase ini seseorang yang mengidap HIV akan mengalami gejala-gejala
ringan, namun tidak mengancam nyawanya, seperti: demam yang bertahan
lebih dari sebulan, menurunnya berat badan lebih dari 10 %, diare selama
sebulan (konsisten atau terputus-putus), berkeringat di malam hari, batuk
lebih dari sebulan dan gejala kelelahan yang berkepanjangan (
fatigue
). Sering
kali gejala-gejala dermatitis mulai muncul pada kulit, infeksi pada mulut
dimana lidah sering terlihat dilapisi oleh lapisan putih, herpes, dan lainnya.
Kehadiran satu atau lebih tanda-tanda terakhir ini menunjukkan seseorang
sudah berpindah dari tahap infeksi HIV menuju AIDS. Bila hitungan CD4
turun drastis di bawah 200 sel/mm3 maka pada umumnya gejala menjadi kian
parah sehingga membutuhkan perawatan yang lebih intensif.
d)
F
ase AIDS
P
ada fase ini seorang pengidap HIV telah menunjukkan gejala-gejala AIDS. Ini
menyangkut tanda-tanda yang khas AIDS, yaitu adanya infeksi oportunistik
(penyakit yang muncul karena kekebalan tubuh manusia sudah sangat lemah)
seperti:
Pneumocytis Carinii
(PCP) atau radang paru-paru, Candidiasis atau
jamur, Sarkoma Kaposis atau kanker kulit, Tuberkulosis (TB), berat badan
menurun drastis, diare tanpa henti, dan penyakit lainnya yang berakibat fatal.
Gangguan syaraf juga sering dilaporkan, diantaranya: hilangnya ketajaman
daya ingat, timbulnya gejala gangguan mental (dementia), dan perubahan
perilaku secara progresif. Disfungsi kognitif sering terjadi, dengan tanda
awal diantaranya adalah tremor (gemetar tubuh) serta kelambanan bergerak.
Hilangnya kemampuan melihat dan paraplegia (kelumpuhan kaki) juga bisa
timbul di fase ini.
249
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Perjalanan cepat atau lamanya perkembangan HIV pada seorang pengidap
HIV sangatlah bersifat individual. Setiap orang sangat mungkin mengalami
kejadian atau gejala yang berlainan. Secara umum, pesatnya perkembangan dari
HIV positif ke arah AIDS tergantung pada berbagai faktor: riwayat medis, status
kekebalan tubuh atau immunitas, adanya infeksi lain, perawatan yang diperoleh
dan lain-lain. Di samping itu, gizi dan kebersihan lingkungan hidupnya juga
berpengaruh pada taraf kesehatannya secara umum. Polusi udara dan udara yang
lembab tanpa ventilasi yang memadai, dapat dengan cepat menurunkan kesehatan
paru-paru pengidap HIV. Pola makan yang kurang sehat dan gizi yang buruk juga
dapat memperburuk kesehatan dari orang yang HIV positif.
Menurut WHO, awalnya diperkirakan hanya sebagian kecil dari mereka yang
terinfeksi HIV akan menunjukkan gejala AIDS. Namun kini ditemukan bahwa
sekitar 20% dari mereka yang HIV positif akan berkembang menjadi AIDS dalam
waktu 10 tahun setelah terinfeksi. Sedangkan 50% lainnya, dalam waktu 15 tahun.
Berdasarkan keterangan di atas, seseorang bisa saja terkena HIV dan tidak
menunjukkan gejala apapun (
Asymptomatic
) dalam waktu yang cukup lama (3-10
tahun). Karenanya, kita tidak bisa mendeteksi apakah seseorang adalah pengidap
HIV atau tidak berdasarkan penampilan fisiknya saja. Meskipun seseorang tidak
menunjukkan gejala apapun, ia sudah dapat menularkan HIV pada orang lain.
Seringkali orang tersebut tidak menyadari dirinya sudah terkena HIV. Lebih
jauh lagi, meskipun ia sudah tahu dirinya mengidap HIV, mungkin ia tidak bisa
membuka statusnya dengan mudah karena tidak yakin terhadap reaksi orang lain.
4. Perilaku Berisiko Tinggi
Orang-orang yang memiliki perilaku berisiko tinggi menularkan atau tertular
HIV artinya orang-orang yang mempunyai kemungkinan besar terkena infeksi
HIV atau menularkan HIV dikarenakan perilakunya. Mereka yang memiliki
perilaku berisiko tinggi itu adalah:
a)
W
anita dan laki-laki yang berganti-ganti
pasangan dalam melakukan hubungan seksual,
dan pasangannya.
b)
W
anita dan pria tuna susila, serta pelanggan
mereka.
c)
Ora
ng-orang yang melakukan hubungan
seksual yang tidak wajar, seperti hubungan
seks melalui dubur (anal) dan mulut misalnya
pada homo seksual dan biseksual.
d)
P
enyalahgunaan narkotika dengan suntikan,
yang menggunakan jarum suntik secara
bersama (bergantian).
Gambar 10.10 Pengguna Narkoba
Sebagai Perilaku Resiko Terjangkit
HIV/Aids
250
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
5. Hal-hal yang Tidak Menularkan HIV
Sebagaimana telah disebutkan, HIV mudah mati di luar tubuh manusia. Oleh
sebab itu HIV tidak dapat ditularkan melalui kontak sosial sehari-hari seperti:
a)
B
ersenggolan dengan pengindap HIV
b)
B
erjabat tangan
c)
P
enderita AIDS bersin atau batuk-batuk di depan kita
d)
Sa
ma-sama berenang di kolam renang
e)
M
enggunakan WC yang sama dengan pengindap HIV
f )
M
elalui gigitan nyamuk dan serangga lainnya
D. Pencegahan Penyakit HIV/AIDS
Sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan maupun vaksin untuk
mencegah penyakit ini. Upaya-upaya pencegahan harus dikaitkan dengan
bagaimana penularan AIDS dapat terjadi, yang telah dibicarakan sebelumnya.
1. Pencegahan Penularan Melalui Hubungan Seksual
Telah kita ketahui bahwa infeksi HIV terutama terjadi melalui hubungan
seksual. Oleh sebab itu pencegahan penularan melalui hubungan seksual
memegang peranan paling penting. Untuk itu setiap orang perlu memiliki perilaku
seksual yang aman dan bertanggungjawab, yaitu:
a.
T
idak melakukan hubungan seksual sebelum menikah (
Abstinence
). Hubungan
seksual hanya dilakukan melalui pernikahan yang sah.
b.
B
ila telah menikah, hanya mengadakan hubungan seksual dengan pasangan
sendiri, yaitu suami atau isteri sendiri. Tidak mengadakan hubungan seksual
di luar nikah.
c.
B
ila salah satu pasangan sudah terinfeksi HIV maka dalam melakukan
hubungan seksual harus menggunakan kondom secara benar dan konsisten.
Ketiga konsep pencegahan di atas ini dikenal dengan istilah ABCE (
Abstinence,
Be faithful, Condom, Education
).
d.
M
empertebal iman dan takwa agar tidak terjerumus ke dalam hubungan
hubungan seksual diluar nikah.
Gambar 10.11 Berjabat Tangan Tidak Menularkan HIV/AIDS
251
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
2. Pencegahan Penularan Melalui Darah
Penularan HIV melalui darah menuntut kita untuk berhati-hati dalam berbagai
tindakan yang berhubungan dengan darah maupun produk darah dan plasma.
a.
T
ransfusi darah
Harus dipastikan bahwa darah yang digunakan untuk transfusi tidak
tercemar HIV. Perlu dianjurkan pada seseorang yang HIV (+) atau mengindap
virus HIV dalam darahnya, untuk tidak menjadi donor darah. Begitu pula
dengan mereka yang mempunyai perilaku berisiko tinggi, misalnya sering
melakukan hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan.
b.
P
enggunaan produk darah dan plasma
Sama halnya dengan darah yang digunakan untuk transfusi, maka terhadap
produk darah dan plasma (cairan darah) harus dipastikan tidak tercemar HIV.
c.
P
enggunaan alat suntik, dan alat lain yang dapat melukai kulit
Penggunaan alat-alat seperti, jarum suntik, alat cukur, alat tusuk untuk
tindik, perlu memperhatikan masalah sterilisasinya. Tindakan desinfeksi
dengan pemanasan atau larutan desinfektan merupakan tindakan yang sangat
penting untuk dilakukan.
3. Pencegahan Penularan dari Ibu kepada Anak
Seorang ibu yang terinfeksi HIV, risiko penularan terhadap janin yang
dikandungnya atau bayinya cukup besar, kemungkinannva sebesar 30-40 %.
Risiko itu akan semakin besar bila si ibu telah terkena atau menunjukkan gejala
AIDS. Oleh karena itu, bagi seorang ibu yang sudah terinfeksi HIV dianjurkan
untuk mempertimbangkan kembali tentang kehamilan. Risiko bagi bayi terinfeksi
HIV melalui susu ibu sangat kecil, sehingga tetap dianjurkan bagi si ibu untuk
tetap menyusukan bayi dengan ASI-nya.
Melihat kondisi-kondisi di atas, yang bisa kita lakukan untuk pencegahan
penyebaran HIV adalah berperilaku yang bertanggung jawab baik bagi diri kita
sendiri maupun orang lain, dan berperilaku sesuai dengan tuntutan norma agama
dan sosial yang berlaku dimasyarakat. Di samping itu, menyebarkan informasi
tentang HIV / AIDS adalah cara lain untuk melindungi teman, keluarga, dan
lingkungan dari penyebaran HIV/AIDS. Hal ini dapat diwujudkan dalam kegiatan
sederhana:
1.
B
erikan informasi yang benar dan tepat yang sudah anda terima kepada
lingkungan anda sendiri. Misalnya: keluarga, teman-teman, tetangga dan lain-lain.
2.
J
ika dalam percakapan sehari-hari anda mendengar informasi yang salah
tentang HIV/AIDS, langsung diperbaiki dengan cara yang benar.
252
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Dalam lingkungan sekolah antar institusi pendidikan :
1.
M
engusulkan adanya diskusi dan seminar atau kegiatan lainnya yang
berhubungan dengan kegiatan pencegahan HIV/AIDS.
2.
M
engadakan kegiatan lain yang berkaitan dengan masalah HIV/AIDS,
misalnya lomba poster, lomba mengarang, dan lain sebagainya.
Dari uraian di atas, kita mengetahui bahwa ada beberapa hal penting dalam
mengurangi risiko terjadinya penularan HIV/AIDS:
1.
T
idak melakukan hubungan seks, bagi yang belum nikah.
2.
S
elalu menghindarkan diri dari penggunaan obat-obat terlarang (narkotik,
heroin, ganja, dan lain-lain).
3.
M
enjauhkan diri dari minuman yang bisa memabukkan.
4.
S
ebaiknya tidak menggunakan alat-alat seperti alat suntik, alat tindik, alat
tatto, pisau cukur, atau sikat gigi bersama orang lain.
5.
S
elalu membersihkan (mensterilkan) peralatan medis atau non medis,
khususnva yang berhubungan dengan cairan tubuh manusia.
E. Pengobatan Penyakit AIDS
Sampai sekarang belum ada obat yang tepat untuk menyembuhkan penderita
AIDS secara total. Pengobatan yang dibutuhkan seorang penderita AIDS
diperlukan tidak saja untuk melawan infeksi sampingan yang muncul, tetapi juga
untuk mencegah komplikasi virus ini lebih lanjut dan untuk memperbaiki fungsi
tubuh penderita akibat sistem kekebalannya yang sudah rusak. Ada beberapa
jenis obat yang telah ditemukan yang berfungsi hanya untuk menghambat
perkembangan virus HIV. Obat-obat tersebut adalah:
1.
AZT (
Azidothimidine
).
2.
D
DI (
Dideoxynosine
).
3.
D
DC (
Dideoxycytidine
).
Akan tetapi obat AZT, DDI, DDC ini belum menjamin proses penyembuhan.
Ini mungkin hanya memperpanjang hidup penderita untuk 1 atau 2 tahun saja.
Karena sampai sekarang belum ada obat yang dapat membunuh virus ini secara
total. Demikian juga cara perawatan yang optimal untuk menyempurnakan
kembali sistem kekebalan penderita AIDS belum ditemukan. Penelitian-penelitian
menemukan vaksin dan obat AIDS terus dilakukan oleh para dokter, terutama di
negara-negara maju namun di samping itu pengindap HIV atau penderita AIDS
membutuhkan cara perawatan /pengobatan lain yaitu psikoterapi, konseling,
keluarga dan terapi kelompok.
253
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
F. TES HIV
Tes HIV adalah suatu tes darah yang khusus dipakai untuk memastikan
seseorang telah terinfeksi HIV atau tidak. Terjadinya infeksi HIV ini dapat
dideteksi dengan mengetes adanya zat anti atau disebut anti bodi terhadap HIV
di dalam darah seseorang. Oleh sebab itu, tes semacam ini secara lengkap disebut
tes antibodi HIV, walaupun kadang orang sering menyebut Tes HIV saja. Jadi,
tes ini tidak untuk melihat adanya virus dalam darah penderita. Tes jenis inilah
yang umumnya dipakai untuk penyaringan darah donor sebelum transfusi darah
diberikan. Walaupun demikian, terdapat juga tes untuk mengetahui adanya
partikel virus atau HIV itu sendiri, atau disebut antigen, yang dilakukan untuk
tujuan tertentu.
Bila tubuh kemasukan suatu bibit penyakit, baik itu suatu bakteri, virus, atau
lainnya (ini semua disebut antigen) maka tubuh kita akan membuat zat anti untuk
melawan antigen tersebut. Zat anti ini disebut antibodi, yang keberadaannya di
dalam darah dapat dideteksi dengan pemeriksaan menggunakan zat-zat tertentu
(yang disebut reagensia). Tubuh membutuhkan waktu tertentu untuk membentuk
antibodi, yang kemudian dapat terdeteksi dengan pemeriksaan laboratorium.
Pada infeksi HIV, adanya antibodi yang dapat terdeteksi dengan pemeriksaan
laboratorium ini adalah setelah 1 sampai 6 bulan seseorang terinfeksi atau tertular
HIV. Sedangkan sebelum waktu ini, permeriksaan darah tidak akan menunjukkan
adanya antibodi HIV (disebut hasil tes negatif ) walaupun sebenarnya di dalam
tubuhnya sudah ada HIV. Periode inilah yang dikenal dengan sebutan periode
jendela (window period). Walaupun pemeriksaan darahnya masih negatif namun
orang tersebut sudah dapat menularkan HIV kepada orang lain.
Gambar 10.12 Pemeriksaan Darah Sebagai Bentuk Tes HIV
254
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
1. Macam-macam Tes Untuk Mendeteksi Infeksi HIV
Dikenal dua macam tes yang saat ini sering dipakai untuk menentukan adanya
antibodi HIV, yaitu :
a.
T
es secara Elisa (
Enzyme Linked Immunosorbent Assay
).
b.
T
es secara
Immunobloot
atau
Western Bloot
.
Pemeriksaan adanya antibodi terhadap HIV secara Elisa dipakai untuk
penyaringan adanya infeksi HIV atau skrining darah donor transfusi darah. Hasil
positif dari tes Elisa ini, yang artinya kemungkinan ada antibodi terhadap HIV,
masih perlu dipastikan dengan pemeriksaan lanjutan melalui tes secara
Western
Bloot
. Pemeriksaan secara
Western Bloot
ini lebih spesifik terhadap HIV, walaupun
lebih mahal dan lebih sulit dilakukan. Oleh sebab itu cara
Western Bloot
tidak
digunakan untuk penyaringan, tetapi seperti telah disebutkan, digunakan untuk
memastikan hasil tes Elisa.
2. Hasil Tes HIV
a.
H
asil tes positif (+) berarti seseorang mempunyai antibodi (zat anti) terhadap
virus HIV, dengan demikian ia tentu telah terinfeksi HIV. Hasil positif ini juga
berarti, orang tersebut dapat menularkan HIV kepada orang lain.
b.
H
asil tes negatif dapat berarti:
1)
Ora
ng tersebut tidak terinfeksi HIV
2)
Ora
ng tersebut terinfeksi HIV, tetapi tes tersebut dilakukan pada “periode
jendela” yaitu masa 1-6 bulan sejak orang tersebut terinfeksi HIV. Tubuh
masih belum membentuk anti bodi, oleh karena anti bodi baru terbentuk
1-6 bulan setelah infeksi.
c.
H
asil tes Elisa yang positif, harus dipastikan dengan cara
Western Bloot
d.
B
ila hasil tes negatif, maka untuk memastikan, tes diulangi lagi setelah 3-6
bulan.
3. Penerapan Tes HIV
Tes HIV wajib dilakukan terhadap darah transfusi, alat tubuh atau jaringan
tubuh, sel telur atau sperma yang disumbangkan atau didonorkan. Namun tes
HIV sebaiknya dilakukan pada mereka yang:
a.
Mem
punyai perilaku berisiko tinggi.
b.
P
ernah menjalani transfusi darah beberapa tahun yang lalu.
c.
T
idak sembuh-sembuh dari gejala demam, batuk atau diare yang lama.
d.
M
engalami penurunan berat badan yang banyak tanpa sebab-sebab yang jelas.
e.
Ora
ng yang kuatir sudah tertular HIV.
255
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
4. Manfaat Tes HIV
a.
Di
ketahuinya status HIV (positif / negatif ), apalagi bila tes dilakukan lebih
dini berarti adanya infeksi diketahui sejak dini. Dengan demikian dapat segera
dimulai upaya-upaya perawatan agar gejala AIDS tidak segera muncul.
b.
N
amun di samping manfaat ini, ada juga dampak negatif yang mungkin
diderita oleh sebagian orang sebagai akibat tes HIV. Bagi mereka yang diberi
tahu hasil tes HIV-nya positif, merasakan adanya masalah yang berat sehingga
dapat terjadi gangguan emosi, rasa terpukul yang hebat juga dapat terjadi,
karena adanya stigmatisasi terhadap mereka, berupa tindakan diskriminasi atas
berbagai hal, seperti tempat tinggal/perumahan, pekerjaan, pendidikan atau
lain-lain serta penderita mungkin dikucilkan. Oleh sebab itulah informasi yang
benar dan tepat perlu disebarluaskan di kalangan masyarakat dan di semua
sektor kehidupan, agar stigmatisasi, dan diskriminasi terhadap pengidap HIV
tidak terjadi.
5. Persyaratan Tes HIV
Agak berbeda dari tes-tes atau pemeriksaan laboratorium lainnya maka ada
persyaratan khusus untuk menjalani tes HIV, yaitu:
a.
Ha
rus dilaksanakan dengan sukarela
b.
S
eseorang yang akan di tes harus diberikan informasi yang lengkap dan benar
mengenai tes HIV. Sesudah memahami benar-benar mengenai tes, maka harus
memberikan persetujuan tertulis (
informed consent
)
c.
K
epada orang yang akan menjalani tes harus diberikan konseling sebelum
tes dan sesudah tes. Konseling ini dimaksudkan antara lain untuk membantu
mempersiapkan mental penderita dan mengatasi masalah yang mungkin
dihadapi
d.
H
asil tes dirahasiakan
G. Aktivitas Pembelajaran Menganalisis Bahaya, Penularan
dan Pencegahan Penyaki HIV/AIDS
Cobalah kalian baca dan pelajari semua hal tentang bahaya, penularan, dan
pencegahan HIV/AIDS di atas, kemudian lakukan aktivitas pembelajaran berikut ini:
1.
B
uatlah kelompok 5-6 orang.
2.
T
entukanlah ketua kelompok secara demokratis.
3.
A
mati dan carilah segala sesuatu yang berhubungan dengan bahaya, penularan,
dan pencegahan HIV/AIDS dari berbagai sumber, baik di internet, buku,
majalah, surat kabar dan sebagainya.
256
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
4.
Di
skusikan dengan teman satu kelompok tentang bahaya, penularan, dan
pencegahan HIV/AIDS. Usahakan setiap anggota kelompok memberikan
pendapatnya.
5.
B
uatlah urutan dan penjelasan bahaya, penularan, dan pencegahan HIV/AIDS.
Usahakan ditambahkan foto atau video yang berhubungan.
6.
P
resentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas dengan mengikuti pentunjuk
yang ditentukan guru.
H. Ringkasan
HIV yaitu virus atau jasad renik yang sangat kecil yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia. Bentuk HIV seperti binatang bulu babi (binatang laut)
yang berbulu tegak dan tajam. Dengan demikian sel-sel darah putih melindungi
seseorang dari jatuh sakit. Inilah yang disebut kekebalan tubuh manusia, yang
merupakan daya tahan tubuh seseorang. Jika seseorang terinfeksi oleh HIV maka
virus ini akan menyerang sel darah putih. Selanjutnya ia akan merusak dinding
sel darah putih untuk masuk ke dalam sel dan merusak bagian yang memegang
peranan pada kekebalan tubuh. Sel darah putih yang telah dirusak tersebut menjadi
lemah, dan tidak lagi mampu melawan kuman-kuman penyakit. Lambat-laun sel
darah putih yang sehat akan sangat berkurang. Akibatnya, kekebalan tubuh orang
tersebut menjadi menurun dan akhirnya ia sangat mudah terserang penyakit.
I. Penilaian
1.
Pengetahuan
Pengetahuan kalian akan dinilai melalui tes tertulis maupun penugasan tentang
hasil kerja kajian konsep dan prinsip bahaya, penularan, dan pencegahan HIV/
AIDS yang berhubungan dengan kesehatan yang meliputi presentasi tentang
HIV/AIDS.
2.
Sikap
Sikap kalian selama mengikuti pelajaran/presentasi tentang bahaya, penularan,
dan pencegahan HIV/AIDS dinilai melalui observasi sikap/perilaku yang
meliputi: tanggungjawab, toleransi, disiplin, dan kerjasama yang dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik.
3.
Keterampilan
Keterampilan kalian akan dinilai melalui unjuk kerja/presentasi pemaparan
tentang bahaya, penularan, dan pencegahan HIV/AIDS yang berhubungan
dengan kesehatan melalui tes observasi keterampilan presentasi dan pemaparan
tentang bahaya, penularan, dan pencegahan HIV/AIDS.
257
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
aktivitas ritmik
rangkaian gerak
manusia yang dilakukan dalam ikatan
pola irama, disesuaikan dengan
perubahan tempo, atau semata-mata
gerak ekspresi tubuh mengikuti iringan
musik.
atletik
pertandingan, perlombaan,
pergulatan, atau perjuangan. orang
yang melakukannya dinamakan “athleta
(atlet).
back stroke saving action
suatu aksi
penyelamatan korban tenggelam dengan
cara berenang terlentang menggunakan
kaki gaya dada.
backward roll
guling ke belakang.
base
tempat hinggap pada permainan
softball
bench press
latihan daya tahan otot
dengan cara berbaring di atas bangku
sementara beban berada di atas dada.
berdiri dengan tangan
sikap tegak
dengan bertumpu pada kedua tangan
atau tegak atas kedua tangan dengan
siku-siku lurus, kedua kaki rapat dan
lurus ke atas.
block aktif
pada saat melakukan block
tangan pemain digerakkan dengan kuat
dan lengan dekat sekali dengan net.
block out
gerakan yang dilakukan
dengan tujuan untuk menutup
pergerakan lawan.
block
adalah teknik memukul bola
dengan gerakan menghentikan atau
membendung bola dengan sikap bet
tertutup.
block
merupakan benteng pertahanan
yang utama untuk menahan serangan
lawan.
bolabasket
olahraga yang dimainkan
oleh dua regu yang saling memasukkan
bola ke keranjang lawan dengan tangan.
bolavoli
suatu cabang olahraga
berbentuk mem-volley bola di udara
hilir mudik di atas jaring atau net,
dengan maksud dapat menjatuhkan bola
di dalam petak lapangan lawan untuk
mencari kemenangan dalam bermain
bulutangkis
cabang olahraga yang
termasuk ke dalam kelompok olahraga
permainan. permainan bulutangkis
dapat dimainkan di dalam maupun di
luar lapangan, di atas lapangan yang
dibatasi dengan garis-garis dalam
ukuran panjang dan lebar tertentu.
cara memegang raket
suatu cara untuk
menerima dan mengembalikan segala
macam pukulan dengan mudah dan
bebas.
catcher
penjaga belakang dalam
permainan softball
cedera
cacat atau luka sedikit akibat
olahraga atau kecelakaan
GLOSARIUM
258
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
center
pemain basket yang bertugas
membendung tembakan lawan,
melakukan rebound, dan menjadi
sasaran operan teman seregu ketika
berada di daerah pertahanan lawan.
chop
teknik memukul bola dengan
gerakan seperti menebang pohon
dengan kapak atau disebut juga gerakan
membacok.
circuit training
salah satu bentuk
latihan yang lazim digunakan untuk
mengukur tingkat kebugaran jasmani.
cross
pukulan menyilang.
cross step
langkah silang persiapan
melempar pada lempar lembing atau
proses peralihan.
daya tahan
kemampuan bertahan
terhadap segala pengaruh dari luar yang
dapat merugikan
double
permainan ganda pada
bulutangkis.
double play
pemain ganda
drive
pukulan yang dilakukan dengan
menerbangkan shuttlecock secara
mendatar, ke-tinggiannya menyusur
di atas net dan penerbangannya sejajar
dengan lantai.
dropshot
pukulan irisan yang membuat
bola jatuh di belakang net dengan
hampir tidak memantul.
elakan
usaha pembelaan yang dilakukan
dengan sikap kaki yang tidak berpindah
tempat atau kembali ke tempat semula.
estafet
biasanya diterapkan pada bidang
olahraga lari atau renang. lomba beregu
dengan cara pembagian jarak tempuh
di antara para peserta, pada akhir
bagiannya masing-masing menyerahkan
benda (misalnya tongkat) pada peserta
berikutnya.
fartlek
latihan yang dilakukan di alam
terbuka dengan suasana alam yang tidak
membosankan.
fiba
federation international de
basketball amateur
fifa
federation international de football
assosiation
fig
federation internationale de
gymnastiqua
fina
federation international nation
amateur
fleksibilitas
kelentukan.
floating service
jenis servis dimana
jalannya bola tidak mengandung
putaran (bola bergerak mengapung atau
mengambang).
formasi
susunan atau barisan sebagai
pola penyerangan atau pertahanan
forward
pemain basket yang bertugas
menyusup ke pertahanan lawan.
forward roll
guling ke depan.
gerak tipu
dengan bola tekniknya
adalah seperti gerak tipu badan (gerak
tipu tanpa bola), namun menggunakan
bola.
gizi
zat makanan pokok yang diperlukan
bagi pertumbuhan
glove
sarung tangan tebal dan terbuat
dari kulit
259
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
grip
teknik memegang raket.
guard
pemain basket yang berfungsi
menjaga daerah belakang.
guling belakang
menggulingkan badan
ke belakang, dimana posisi badan tetap
harus membulat, yaitu kaki dilipat,
lutut tetap melekat di dada, kepala
ditundukkan sampai dagu melekat di
dada.
guling ke depan
berguling ke depan
atas bagian belakang badan (tengkuk,
punggung, pinggang dan panggul bagian
belakang).
guling lenting
suatu gerakan melenting
badan ke atas-depan yang disebabkan
oleh lemparan kedua kaki dan tolakan
kedua tangan.
hand stand
gerak senam lantai dengan
berdiri menggunakan tangan.
handspring
gerak melentingkan tangan
dan badan, diawali gerak menumpu
dengan kedua tangan, melemparkan
kaki dan melentingkan tangan dan
badan sehingga terlempar hingga posisi
mendarat dengan kedua kaki.
hindaran
suatu usaha pembelaan
dengan cara memindahkan bagian-
bagian badan yang menjadi sasaran
serangan, dengan melangkah atau
memindahkan kaki.
hop step
langkah jingkat.
iaaf
nternational athletic amateur
federation
ibf
international badminton federation
infeksi
terkena/ketularan penyakit,
peradangan.
ittf
international table tennis federation
ivbf
nternational volley ball federation
jump shot
salah satu variasi teknik
tembakan dalam permainan bola basket.
kangkang
celah di antara pangkal kedua
paha; jarak antara kaki yang terbuka
kebugaran
hal tentang sehat dan segar
kebugaran jasmani
kesanggupan
dan kemampuan tubuh melakukan
penyesuaian (adaptasi) terhadap
pembebasan fisik yang diberikan
kepadanya (dari kerja yang dilakukan
sehari-hari) tanpa menimbulkan
kelelahan yang berlebihan yang berarti.
kecepatan
kemampuan untuk
menempuh suatu jarak dalam waktu
yang sesingkat-singkatnya.
kekuatan
perihal kuat, tentang tenaga
kekuatan otot
komponen yang sangat
penting untuk meningkatkan kondisi
fisik secara keseluruhan.
kekuatan
kemampuan otot
untuk melakukan kontraksi guna
membangkitkan ketegangan terhadap
suatu tahanan.
kelenturan
keleluasaan atau kemudahan
gerakan, terutama pada otot-otot
persendian
kelincahan
sifat-sifat lincah
260
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
kuda-kuda
posisi kaki tertentu, sebagai
dasar tumpuan untuk melakukan sikap
dan gerakan bela-serang.
lari jarak pendek
(sprint) suatu cara lari
dimana pelari harus menempuh jarak
tertentu (100 m, 200 m, dan 400 m)
dengan kecepatan semaksimal mungkin.
lari estafet
lari sambung atau lari
berantai.
latihan
bermain kegiatan yang diambil
dari bagian-bagian kecil dalam situasi
permainan atau pertandingan.
lay up
tembakan yang dilakukan dalam
jarak dekat dari ring dan didahului
dengan gerakan dua langkah.
lemparan ke dalam
lemparan
ya
ng
t
erjadi
a
pabila
saat
p
ermainan
s
epak bola sedang berlangsung,
bola keluar meninggalkan lapangan
permainan dari daerah sisi lapangan.
lenting
mengenyal seperti karet
lintasan
jalan yang dilintasi atau dilalui
(ambil contoh lintasan lari dan renang)
lob
pukulan melengkung ke atas, bola
jatuh pada bagian belakang bidang
permainan.
melempar
mengoper bola dan
menangkap berarti menerima bola
melempar bola ke dalam dilakukan
apabila bola keluar melalui garis
samping lapangan permainan
meluncur
gerak perpindahan tubuh
dengan bergerak maju ke depan dan
posisi tubuh lurus ke depan.
memukul bola
salah satu teknik dalam
permainan kasti yang dilakukan oleh
regu penyerang dengan melakukan
pukulan terhadap bola yang
dilemparkan oleh pelambung.
menangkap bola lambung
suatu usaha
dari pemain untuk dapat menguasai
bola dengan glove terhadap bola yang
melambung (fly ball), baik dari hasil
pukulan ataupun lemparan bola dari
teman.
menangkap bola
suatu usaha yang
dilakukan oleh pemain untuk dapat
menguasai bola dengan tangan dan hasil
pukulan ataupun lemparan teman.
menggiring bola
salah satu cara yang
diperbolehkan oleh peraturan untuk
membawa lari bola ke segala arah.
menyundul bola
dilakukan dengan
sikap berdiri dengan kaki tetap di atas
tanah atau sambil melompat ke udara.
obesitas
penumpukan lemak yang
berlebihan di dalam badan (kegemukan
yang berlebihan)
p3k
pertolongan pertama pada
kecelakaan
pasi
persatuan atletik seluruh indonesia
passing permainan bolavoli
mengoperkan bola kepada teman
seregunya dengan teknik tertentu,
sebagai langkah awal untuk menyusun
pola serangan kepada regu lawan.
pbsi
persatuan bulutangkis seluruh
indonesia
261
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
pbvsi
persatuan bolavoli seluruh
indonesia
pencak
gerak dasar beladiri yang terikat
pada peraturan dan digunakan dalam
belajar, latihan dan pertunjukan.
perbasi
persatuan bolabasket seluruh
indonesia
pergerakan tubuh
proses atau cara
memainkan gerakan tubuh
persani
persatuan senam indonesia
physical fitness
kesanggupan dan
kemampuan untuk melakukan
pekerjaan dengan efisien tanpa
menimbulkan kelelahan yang berarti.
prsi
persatuan renang seluruh indonesia
psikologis
bersifat kejiwaan
pssi
persatuan sepak bola seluruh
indonesia
ptmsi
persatuan tenis meja seluruh
indonesia
pukulan drive panjang
pukulan drive
yang dihasilkan dengan mengarahkan
shuttlecock ke daerah belakang lapangan
lawan dan gunanya untuk mendesak
posisi lawan agar tertekan ke belakang.
pukulan dropshot
pukulan yang tepat
melampaui jaring, dan langsung jatuh ke
sisi lapangan lawan.
pukulan lob
suatu pukulan dalam
permainan bulutangkis yang dilakukan
dengan tujuan untuk menerbangkan
shuttlecock setinggi mungkin mengarah
jauh ke belakang garis lapangan.
pukulan net
pukulan pendek yang
dilakukan di depan net dan diarahkan
ke depan net di daerah lawan.
pukulan smash
salah satu pukulan
yang sering menghasilkan nilai secara
langsung.
push
teknik memukul bola dengan
gerakan mendorong dan sikap bet
terbuka. push biasanya digunakan
untuk mengembalikan pukulan-pukulan
push itu sendiri dan pukulan-pukulan
chop.
rebound
istilah di mana seorang pemain
menangkap atau mendapatkan bola
pantul yang tidak berhasil masuk yang
ditembakkan oleh pemain lain.
receiver
penerima bola.
recovery
kesembuhan (sembuhnya);
penemuan kembali
renang gaya bebas
gaya yang dilakukan
perenang selain dari gaya dada, gaya
kupu-kupu, gaya punggung dan sewaktu
berenang sudah sampai ujung kolam
(berbalik), perenang bisa menyentuh
dinding kolam dengan apa saja dari
badan perenang.
reposisi
pengaturan kembali posisi.
rjp
suatu
c
ara
p
enyelamatan
k
orban
yang
k
ehilangan
n
apas
d
an denyut nadi.
sangga
serangan dengan satu atau
d
ua
t
elapak
t
angan
t
erbuka
den
gan
perkenaan sisi telapak tangan pada
pencak silat.
262
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
screen
gerakan pemain penyerang untuk
membebaskan teman dari penjagaan
lawan.
senam alat
senam dengan gerakan dan
disertai alat bantu
senam artistic
sebagai senam yang
menggabungkan aspek tumbling dan
akrobatik untuk mendapatkan efek-
efek artistik dari gerakan-gerakan yang
dilakukan pada alat-alat.
senam irama
senam dengan gerakan
yang mengikuti irama lagu
senam lantai
satu dari rumpun senam.
sesuai dengan istilah lantai, maka
gerakan-gerakan/bentuk latihannya
dilakukan di lantai.
senam ritmik
gerakan senam yang
dilakukan dalam irama musik, atau
latihan bebas yang dilakukan secara
berirama.
senam
salah satu cabang olahraga yang
mengandalkan aktivitas tertentu baik
sebagai olahraga sendiri maupun untuk
cabang olahraga lain.
sepakbola
suatu permainan yang
dilakukan dengan jalan menyepak
bola kian-kemari untuk diperebutkan
di antara pemain-pemain, yang
mempunyai tujuan untuk memasukkan
bola ke gawang lawan dan
mempertahankan gawang tersebut agar
tidak kemasukkan bola.
server
penerima servis.
service
teknik memukul bola untuk
menyajikan bola pertama ke dalam
permainan dengan cara memantulkan
terlebih dahulu bola tersebut ke meja
(tenis meja) penyaji, kemudian dipukul,
dan bola harus melewati atas net dan
akhirnya memantul di meja lawan.
servis
pukulan permulaan untuk
memainkan bola (dalam permainan bola
voli, tenis, tenis meja dan bulu tangkis)
servis tangan bawah
servis yang sangat
sederhana dan diajarkan terutama
untuk pemain pemula. gerakannya lebih
alamiah dan tenaga yang dibutuhkan
tidak terlalu besar.
sikap
cara berdiri, kuda-kuda dalam
olahraga beladiri
sikap pasang
suatu sikap siaga untuk
melakukan pembelaan atau serangan
yang berpola dan dilakukan pada awal
serta akhir dari rangkaian gerak.
sit up
olahraga untuk kekuatan otot
perut
smash
pukulan dengan sangat keras dan
menukik ke bawah
start melayang
start yang dilakukan dari
posisi berlari.
strategi
rencana yang dengan cermat
mengenal kegiatan untuk mencapai
sasaran khusus
stress
gangguan/kekacauan mental dan
emosional yang disebabkan oleh faktor
luar, ketegangan
taktik
rencana atau tindakan yang
bersistem untuk mencapai tujuan
teknik non-visual
penerimaan tongkat
dengan cara tidak melihat.
263
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
teknik visual
penerimaan tongkat
dengan cara melihat.
tendangan bebas
tendangan yang
dilakukan bebas oleh pemain tanpa
gangguan pemain lawan.
tendangan penalti
tendangan yang
diberikan jika pemain lawan bertahan
melakukan pelanggaran di kotak pinalti.
tenismeja
cabang olahraga yang
dimainkan di dalam gedung (indoor
game) oleh dua pemain atau empat
pemain. cara memainkannya dengan
menggunakan raket yang dilapisi karet
untuk memukul bola celluloid melewati
jaring yang tergantung di atas meja yang
dikaitkan pada dua tiang jarring.
tigersprong
gerak senam menyerupai
loncat harimau.
tujuan permainan bolabasket
memasukkan bola ke keranjang lawan
dan menjaga keranjang sendiri agar
tidak kemasukkan bola.
tujuan permainan sepak bola
memasukkan bola sebanyak-banyaknya
ke gawang lawan, oleh karena itu, regu
yang paling banyak memasukkan bola
adalah regu pemenangnya.
tusukan
serangan pada pencak silat
menggunakan jari tangan dengan posisi
jari merapat.
virus
mikroorganisme yang tidak dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop
biasa, hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop elektron,
merupakan penyebab dan penular
penyakit.
wasit
pemimpin dalam sebuah
pertandingan
zone defence
strategi pertahanan pada
sepakbola dimana pemain bertahan
menjaga daerah pertahanan yang telah
ditentukan oleh pelatih.
264
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
LAMPIRAN
PERATURAN PERMAINAN SEPAK BOLA
-----------------------------------
a.
Lapangan
Lapangan sepak bola berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran Panjang
100-110 meter, Lebar 64-75 meter, Lingkaran tengah berjari-jari 9,15 meter,
Daerah gawang 18,35 x 5,5 meter, Daerah tendangan hukuman 40,32 x 16,5 meter,
Titik tendangan hukuman 11 meter.
Gambar: Lapangan Permainan Sepakbola
b.
Gawang
Ga
wang sepak bola harus ditancapkan di tengah-tengah garis belakang dari
kedua tim. Gawang terbuat dari besi, kayu, atau bahan yang lain dengan ukuran
Tinggi 2,44 meter, Lebar 7,32 meter, Diameter tiang dan palang 12 centimeter, dan
Mata jaring
l0 cen
timeter
Gambar: Gawang Permainan Sepakbola
c.
Bola
Bola terbuat dari kulit atau bahan yang sejenis dan bentuknya bulat dengan
ukuran :
1).
B
erat
: 396-453 g
ram
2).
L
ingkaran
: 68 - 71 cm
3).
W
ama dasar
: h
arus putih dan memiliki dua warna yang kontras
265
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
d.
P
erlengkapan Pemain
1).
S
etiap pemain harus berpakaian olahraga dengan nomor dan bercelana
pendek.
2).
S
etiap pemain harus memakai sepatu khusus sepak bola.
3).
S
etiap pemain tidak diperbolehkan memakai barang yang dapat
membahayakan, seperti cincin dan gelang
e.
J
umlah Pemain
1).
J
umlah pemain setiap regu 11 orang termasuk satu orang penjaga gawang.
2).
J
umlah pemain cadangan dari setiap regu adalah tujuh orang
f. Wasit
Pertandingan sepak bola dipimpin oleh satu orang wasit dan dibantu dua orang
penjaga garis.
g. Lamanya Permainan
1)
L
amanya permainan sepak bola 2 x 45 menit yang dibagi menjadi dua babak,
masing-masing 45 menit, dengan diselingi waktu istirahat 15 menit.
2)
J
ika dalam pertandingan berakhir seri, akan diberikan tambahan waktu selama
2 x 15 menit.
3)
S
etelah perpanjangan waktu selama 2x15 menit, keadaan masih seri
(berimbang) akan diadakan adu penalti.
h. Permulaan Permainan
Permainan dimulai dengan suatu tendangan permulaan (
kick off
) dari titik
tengah lapangan oleh satu orang pemain dari satu kesebelasan yang mendapat
kesempatan untuk melakukan tendangan permulaan setelah wasit meniup peluit,
permainan dimulai. Tendangan permulaan bola harus melewati garis tengah
walaupun hanya beberapa sentimeter.
i. Off Side
Pemain dinyatakan offside apabila bola yang dimainkan berada lebih dekat
dengan garis gawang lawan dan di belakang hanya terdapat penjaga gawang.
Sementara itu, bola juga sedang dioper ke arah garis gawang lawan oleh temannya
sendiri, kecuali saat throw in, tendangan bebas langsung.
j. Tendangan Bebas
Tendangan bebas dapat dilakukan secara langsung, bola ditendang ke gawang
lawan atau tidak langsung (dikirim kepada teman terlebih dahulu).
266
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
k. Hukuman Penalti
Tendangan hukuman penalti dilakukan dari titik penalti yang berjarak 11 m
ke arah gawang. Tendangan penalti dilakukan oleh satu orang pemain dan posisi
penjaga gawang harus di garis gawang di bawah mistar gawang yang dijaganya.
Hukuman itu dilakukan jika terdapat salah satu pemain bertahan melakukan
kesalahan di daerah gawang.
l. Hands Ball
Seorang pemain dinyatakan hands ball jika lengannya menyentuh bola.
Hukumannya adalah
1).
t
endangan bebas, jika tangan pemain menyentuh bola di luar daerah
gawangnya sendiri;
2).
t
endangan penalti, jika pemain bertahan dan tangannya menyentuh bola di
daerah gawangnya sendiri.
m. Lemparan ke Dalam
Lemparan ke dalam dilakukan oleh satu orang pemain dari garis samping
tempat bola itu keluar melalui garis samping. Lemparan ke dalam dilemparkan
dengan dua tangan.
n. Tendangan Sudut
Tendangan sudut dilakukan dari sudut lapangan oleh satu orang pemain.
Terjadinya tendangan sudut karena pemain bertahan menyentuh bola dan bola
keluar melalui garis belakang.
o. Tendangan Gawang
Tendangan gawang dilakukan dari titik daerah gawang oleh seorang pemain
bertahan atau penjaga gawang. Hal itu dilakukan jika penyerang menendang bola
keluar lapangan melalui garis gawang
SEJARAH PERMAINAN BOLAVOLI
-------------------------------------------
Permainan bola voli diciptakan oleh William C, Morgan guru pendidikan
jasmani Young Man Christian’s Ascociation (YMCA) bertempat di Massachusset
Amerika pada tahun 1895.
Awal perkembangan permainan bola voli adalah ketika berlangsungnya perang
dunia pertama, hingga menyebar keseluruh dunia.
Terutama dibenua Eropa, Bangsa Indonesia mengenal permainan bola voli
pada waktu penjajahan. Perkembangannya cukup pesat hingga muncullah
267
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
perkumpulan bola voli di kota-kota besar seperti Surabaya, memiliki klub (IVOS),
Bandung (ILOBA), dan Jakarta (Peruji).
Pada tahun 1948 dibentuk organisasi bola voli dunia vang diberi nama
Internationale Volley Ball Federation (IVBF). Sedangkan Persatuan Bola Voli
Seluruh Indonesia (PBVSI) dibentuk tahun 1955.
PERATURAN PERMAINAN BOLA VOLI
-------------------------------------
a. Lapangan
Lapangan permainan bola voli berbentuk empat persegi panjang dengan
ukuran sebagai berikut :
•
P
anjang
:18m
eter
•
L
ebar
: 9 m
eter
•
Ga
ris lapangan : 5 cm
•
S
edangkan bagi lapangan terbuka harus dilengkapi dengan daerah bebas
(bebas dari rintangan), yaitu dari garis samping selebar 2 meter, dari garis
belakang sepanjang 3 meter, dan dari permukaan lantai setinggi 7 meter.
•
S
edangkan untuk lapangan tertutup (indoor), daerah bebasnya adalah dari garis
samping: 5 meter, dari garis belakang sepanjang 8 meter, dan dari permukaan
lapangan (lantai) setinggi 12,5 meter.
Gambar: Lapangan bola voli
b. Jaring (net)
Jaring (net) terbuat dari anyaman benang atau bahan yang sejenis dan berbentuk
empat persegi panjang dengan ukuran berikut :
•
P
anjang
: 9,5 m
eter
•
L
ebar
: l
,0 meter
•
M
ata jaring
: 10 cm2
268
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Bagian atas dan samping jaring harus dilengkapi oleh pita putih yang lebarnya
5 cm.
T
inggi jaring untuk putra : 2,44meter
T
inggi jaring untuk putri : 2,24 meter
Gambar: lapangan voli dan jaring / net voli
c. Antena
Antena terbuat dari fiberglass atau bahan yang sejenis yang bersifat lentur
dan cat berwarna belang kontras dan masing-masing ruas luarnya 10 cm. Warna
merah hitam (masing-masing berukuran 10 cm). Antena mempunyai ukuran:
•
P
anjang
: l
,80meter
•
Di
ameter
: 1 cm
Gambar: root/antena bola voli
d. Bola
Berdasarkan pada peraturan, permukaan bola harus bulat, dibuat dari bahan
yang lunak atau dari kulit dan berbentuk bulat serta bagian dalamnya terbuat
dari bahan karet. Bola harus berwama tunggal yang terang (putih) dan memiliki
ukuran berikut :
•
Di
ameter
: 65 cm - 67 cm
•
B
erat
: 250 g
ram - 280 gram
•
T
ekanan udara
: 0,48 kg/cm2 - 0,52 kg/cm2
•
B
anyak jalur
: 12-18 j
alur
269
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Gambar: bola voli
e. Perlengkapan Pemain
Para pemain diharuskan memakai kostum bernomor punggung dan dada,
bercelana pendek, dan bersepatu olahraga.
f. Jumlah Pemain
Setiap regu berjumlah enam orang dan jumlah pemain cadangan enam orang.
g. Penggeseran Pemain
Bila regu penerima servis memenangkan permainan maka pemainnya diberi
hak untuk berpindah satu posisi dengan cara bergeser searah jarum jam, misalnya
posisi satu melakukan servis, posisi 6 bergeser ke posisi 5.
h. Lama Permainan
Lama permainan ditentukan oleh set, dalam satu set jumlah poinnya 15 poin
atau 25 poin (rally point) yang harus dimenangkan oleh setiap regunya. Terkecuali
jika terjadi deuce 14 : 14 (24 : 24). Untuk menentukan pemenang dalam satu
pertandingan dapat menggunakan sistem:
1).
t
wo winning set (dua set langsung kemenangan), dan
2).
t
hree winning set (tiga set langsung kemenangan).
i. Pemimpin Pertandingan
Jalannya pertandingan bola voli dipimpin oleh:
1)
s
atu orang wasit pemimpin pertandingan (wasit pertama) dan satu orang wasit
pembantu (wasit kedua),
2)
em
pat orang penjaga garis, dan
3)
s
atu orang petugas pencatat hasil.
j. Peraturan Permainan
1)
S
etiap regu berhak memainkan bola sebanyak-banyaknya tiga kali.
2)
S
eorang pemain tidak boleh memainkan bola lebih dari satu kali berturut-
turut.
270
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
3)
R
egu yang melakukan servis jika memenangkan permainan berhak menambah
satu angka/poin.
4)
B
ola dalam permainan hidup selama bola itu belum menyentuh tanah,
dinding, atau benda lainnya.
k. Sistem Rally Point
1)
S
istem rally point adalah suatu sistem pertandingan yang jumlah setiap setnya
adalah 25 angka kecuali terjadi angka 24 : 24 (deuce).
2)
S
etiap regu lawan atau bertahan melakukan kesalahan atau pelanggaran
ketika sedang memainkan bola maka regu yang tidak melakukan kesalahan
memperoleh tambahan satu angka.
l. Sistem Libero
Sistem libero adalah suatu sistem pertandingan di mana setiap bola pertama
harus diambil oleh pemain yang dipercaya menjadi libero di lapangan.
SEJARAH PERMAINAN BOLA BASKET
--------------------------------------
Permainan bola basket yang kita kenal sekarang ini diciptakan oleh Dr. James
A. Naismith pada tahun 1891 atas anjuran Dr. Luther Halsey Gulick. Dr. Luther
menganjurkan kepada Dr. Naismith untuk menciptakan permainan baru yang
dapat dimainkan di dalam gedung, mudah dimainkan, mudah dipelajari dan
menarik.
Pada mulanya Dr. Naismith menggunakan keranjang sebagai sasarannya. Oleh
karena itu permainan baru itu dinamakan “
basket ball
”. Ternyata permainan baru
ini mendapat sambutan baik dan dengan cepat berkembang ke seluruh dunia. Pada
tahun 1924 permainan bola basket didemontrasikan pada Olimpiade di Perancis.
Pada tanggal 21 Juni 1932 atas prakarsa Dr. Elmer Beny, direktur sekolah olahraga
di Jeneva diadakan konferensi bola basket. Dalam konferensi ini terbentuklah
Federasi Bola Basket Internasional yang diberi nama Federation Internationale de
Basketball Amateur (FIBA).
Pada tahun 1936 untuk pertama kali permainan bola basket dipertandingkan
dalam Olimpiade di Jerman, yang diikuti oleh 21 negara. Permainan bola basket
masuk ke Indonesia setelah Perang Dunia ke-II dan dibawa oleh para perantau
Cina. Pada PON I di Surakarta bola basket telah masuk dalam acara pertandingan.
Pada tanggal 23 Oktober 1951 berdirilah Persatuan
Basket ball
Seluruh Indonesia
(PERBASI). Tahun 1953 PERBASI diterima menjadi anggota FIBA, dan tahun
1955 perpanjangan PERBASI diubah menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh
Indonesia dengan singkatan tetap PERBASI.
Untuk meningkatkan latihan mengoper dan menerima bola dengan dua
tangan setinggi dada, lemparan dengan satu tangan, mendribel, menembak bola
ke keranjang dengan melayang dan di tempat, terlebih dahulu seorang pemain
271
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
(siswa) harus menguasai teknik- teknik dasar permainan bolabasket.
Adapun bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan latihan di atas, akan
diuraikan dalam bagian ini.
PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
---------------------------------
A.
Lapangan
Gambar: daerah bersyarat
Ga
mbar: ring basket
Ga
mbar: papan pantul
Gambar: cara memegang bola basket
272
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
B.
Regu
Tiap regu terdiri dari :
a.
T
idak lebih dan 10 orang anggota regu yang memenuhi syarat untuk bermain
2 x 20 menit.
b.
T
idak lebih dan 12 anggota regu yang memenuhi syarat untuk bermain 2 x 20
menit atau untuk turnamen dimana dalam setiap regu harus bermain lebih dan
3 pertandingan.
c.
S
eorang pelatih dan assisten pelatih
d.
S
eorang kapten diambil dari salah seorang anggota regu yang memenuhi syarat
untuk bermain
C.
P
emain dan cadangan (Pengganti)
a.
L
ima orang dan setiap regu berada di dalam lapangan selama pertandingan
dan dapat diadakan pergantian pemain sesuai dengan ketentuan yang ada.
b.
S
eragam para pemain terdiri dan: baju kaos dan celana pendek yang berwarna
sama, baik bagian depan maupun bagian belakang (yang bergaris-garis tidak
diperbolehkan).
c.
S
etiap pemain harus diberi nomor yang berukuran ± 20 cm pada bagian depan
dan belakang baju kaos.
D.
K
etentuan tentang waktu
Waktu Pertandingan (
Playing Time
)
a.
M
asa (waktu) suatu pertandingan yaitu 2 x 20 menit atau 4 x 12 menit.
b.
M
asa istirahat di antara babak berlangsung selama 10 menit atau 15 menit.
E.
T
ime-out
yang diberikan :
Time-out
harus diberikan berdasarkan ketentuan ketentuan berikut:
a.
U
ntuk pertandingan dengan waktu 2 x 20 menit, 2 kali kesempatan time-out
untuk setiap regu selama babak pertama pertandingan berlangsung, 3 kali
kesempatan time-out untuk setiap regu selama babak kedua pertandingan
berlangsung dan 1 kali time-out setiap babak tambahan.
b.
U
ntuk pertandingan 4 x 12 menit, 3 kali kesempatan
time-out
diberikan pada
tiap-tiap babak (dua periode) selama permainan berlangsung dan 1 kali time-
out untuk tiap bahak tambahan.
F.
P
eraturan permainan
a.
A
wal permainan
1)
P
ertandingan tidak dapat dimulai jika salah satu regu belum di lapangan
dengan 5 orang pemain yang siap untuk bermain.
2)
P
ertandingan resmi dimulai saat wasit dengan memegang bola, melangkah
ke lingkaran tengah untuk melaksanakan
jump-ball
(bola loncat).
3)
P
ertandingan dimulai dengan bola loncat di lingkaran tengah.
273
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
b.
K
edudukan bola
1)
B
ola berada dalam permainan pada saat:
a)
B
ola dilepaskan dari tangan wasit
b)
P
ada saat lemparan bebas, wasit memberikan bola kepada pemain yang
akan melaksanakan lemparan bebas.
c)
P
ada saat-saat
throw-in
dari luar garis bebas bola berada di tangan
pemain yang akan melaksanakan
throw-in
(lemparan ke dalam).
2)
B
ola menjadi mati:
a)
T
erjadi goal atau lemparan bebas yang sah
b)
W
asit meniup peluitnya ketika bola ada dalam permainan (hidup)
c)
S
ecara jelas bahwa bola tidak akan masuk ke jaring pada saat melakukan
tembakan bebas.
c. Bola loncat
1)
B
ola loncat terjadi bila wasit melakukan lemparan bola ke atas di antara
kedua pemain yang berlawanan.
2)
S
upaya bola loncat itu sah, bola itu harus ditepis dengan tangan oleh seorang
atau kedua pemain yang melakukan loncatan.
3)
B
ola loncat harus dilaksanakan di lingkaran tengah antara dua pemain yang
mana saja dan masing-masing regu yang berlawanan dan ditunjuk oleh
kapten regu.
4)
P
eloncat hanya boleh menepis bola sebanyak 2 kali dan setelah itu tidak
boleh menyentuh bola sampai bola tersebut disentuh oleh salah seorang
dari 8 pemain lainnya atau telah jatuh ke lantai atau menyentuh jaring atau
papan pantul dalam hal ini, ada 4 kali kemungkinan sentuhan oleh kedua
peloncat pada saat bola loncat berlangsung.
5)
K
e-8 pemain lainnya tetap berdiri di luar lingkaran sampai bola ditepis.
6)
B
ila bola tidak ditepis oleh salah seorang atau kedua peloncat atau bila bola
menyentuh lantai tanpa ditepis oleh seorang atau kedua peloncat, maka
bola loncat harus diulangi.
d. Cara memainkan bola
1)
D
alam permainan bola basket, bola dimainkan dengan tangan.
2)
B
erdiri dengan bola, dengan sengaja menendang bola atau meninju bola
merupakan pelanggaran, Yang disebut dengan menendang bola ialah
menampar atau menahannya dengan lutut, tiap bagian dari kaki bagian atas
kaki / bagian bawah.
3)
M
enyentuh bola dengan kaki tanpa sengaja bukan merupakan pelanggaran.
e. Kontrol bola
1)
S
eorang pemain disebut sedang mengontrol bola bila mana:
a)
I
a sedang memegang atau memantul-mantulkan bola dalam permainan
b)
Saa
t ia dalam posisi akan melakukan lemparan ke dalam.
274
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
2)
S
uatu regu sedang mengontrol bola, apabila:
a)
Sa
lah seorang pemain dari regu tersebut sedang dalam keadaan
menguasai bola.
b)
B
ola dioperkan di antara pemain dari regu tersebut.
f. Bola masuk & poin yang akan didapatkan
1)
P
erolehan angka terjadi pada saat bola hidup masuk ke keranjang dari atas
atau masuk ketika mengoper bola.
2)
G
oal yang terjadi di lapangan diberi nilai untuk regunya yang sedang
melakukan serangan ke jaring sebagai berikut:
a)
G
oal dari lemparan bebas dihitung 1 angka.
b)
G
oal dari lapangan dihitung 2 angka.
c)
G
oal yang dibuat dari daerah 3 angka dihitung 3 angka.
3)
B
ila salah satu regu tidak sengaja membuat goal dan lapangan ke jaringnya
sendiri, angkanya akan dicatat sebagai goal yang dibuat oleh kapten
lawannya.
4)
J
ika regu dengan sengaja membuat goal dijaringnya sendiri, maka hal itu
merupakan suatu pelanggaran dan tidak dihitung.
5)
J
ika seorang pemain dengan tidak sengaja menyebabkan bola masuk jaring
dari bawah, permainan dilanjutkan dengan bola loncat antara 2 pemain
yang berlawanan.
6)
J
ika seorang pemain dengan sengaja menyebabkan bola masuk dari bawah
jaring, maka hal itu merupakan suatu pelanggaran.
g. Lemparan ke dalam dari luar lapangan
a.
L
emparan bola ke dalam yang dilakukan dari luar lapangan atau di belakang
garis akhir di ujung lapangan di mana goal itu terjadi.
b.
M
enyusul sebuah pelanggaran atau pergantian pemain dan permainan
harus dimulai lagi dengan lemparan ke dalam dari luar garis.
c.
P
emain yang akan melempar bola ke dalam harus berdiri dari luar garis
seperti yang ditentukan oleh wasit di tempat yang paling dekat dengan titik
tempat kejadian pelanggaran atau di tempat saat permainan dihentikan.
h. Pembatasan
P
emain yang harus melakukan lemparan ke dalam tidak boleh melanggar
ketentuan berikut:
a.
M
enyentuh bola di lapangan sebelum disentuh pemain lain.
b.
M
elangkah ke lapangan sebelum atau sambil melepas bola.
c.
M
enahan bola lebih dan 5 detik.
d.
M
elempar bola melewati papan pantul kepada pemain lain di lapangan.
e.
M
elempar bola dari lapangan depan kepada anggota dari satu regu yang ada
di lapangan belakang.
275
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
f.
B
ola menyentuh daerah luar lapangan/menyentuh tiang penyangga jaring
atau memasukkan bola ke jaring sebelum dioper kepada pemain di lapangan
untuk lemparan ke dalam.
PERMAINAN BULUTANGKIS
--------------------------------------------------
Bulutangkis merupakan cabang olahraga yang sangat popular di Indonesia,
olahraga ini hampir dimainkan oleh seluruh kalangan dipelosok tanah air.
Banyak sudah prestasi yang terukir dan mengharumkan nama bangsa Indonesia
di dunia internasional. Karena itu pemerintah sangat besar perhatiannya terhadap
olahraga bulutangkis ini. Salah satu usaha yang dilakukannya adalah dengan
memasukan cabang olahraga ini kedalam kurikulum pendidikan mulai dari
tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi.
Dengan masuknya olahraga bulutangkis kedalam kurikulum pendidikan di
Indonesia diharapkan proses pemasalan, pembibitan dan prestasi dapat terus
berjalan, sehingga prestasi olahraga ini dapat terus dipertahankan.
Sejarah Olahraga Bulutangkis
Olahraga bulutangkis di Indonesia merupakan cabang olahraga yang digemari
oleh seluruh lapisan masyarakat, disamping sepak bola, bola volley, dan beberapa
cabang olahraga yang lain. Perkembangan yang nyata dimulai sejak tahun 1958,
dimana untuk pertama kalinya Indonesia mengikuti kejuaraan dunia dan sekaligus
muncul sebagai pemenang dengan merebut Piala Thomas. Kejuaraan ini dimulai
sejak tahun 1949, untuk memperebutkan piala bergilir dari Sir George Thomas,
yang sampai sekarang dikenal dengan kejuaraan Thomas Cup, sebagai lambang
supremasi bulutangkis dunia untuk beregu putra yang diadakan setiap 2 tahun
sekali.
Sedangkan untuk beregu putri, memperebutkan piala bergilir dari Mrs. H.S.
Uber, yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 1957, dan dikenal sampai
sekarang dengan kejuaraan Uber Cup. Kejuaraan ini diadakan setiap 2 tahun
sekali, dan negara yang pertama kali meraih Piala Uber adalah Amerika Serikat.
Bulutangkis memang jenis olahraga yang sangat cocok untuk semua orang,
laki-laki atau wanita, tua, muda, dan anak-anak. Hal itu disebabkan oleh
mudahnya permainan ini dilakukan, alat pemukulnya ringan, bola gampang
dipukul, dapat dimainkan di luar maupun di dalam ruangan. Jenis pukulannya
bermacam-macam, peraturan permainannya cukup sederhana. Namun untuk
dapat menjadi seorang pemain yang baik dibutuhkan ketekunan, kemauan yang
kuat, penguasaan teknik dan taktik, penguasaan langkah kaki, dan pengalaman
latihan maupun pertandingan yang cukup lama.
Hal ini disebabkan didalam permainan bulutangkis, variasi pukulannya
beraneka ragam. Bola dapat dipukul sekeras-kerasnya dengan seluruh kekuatan,
276
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
tetapi dapat pula dipukul selembut-lembutnva dengan menggunakan kehalusan
perasaan.
Pukulan-pukulan yang hanyak dilakukan dengan gerakan-gerakan pergelangan
langan secara cepat dapat dengan tiba-tiba mengubah arah, hingga variasi gerakan
ini dapat melahirkan jenis-jenis pukulan tipuan yang sangat membingungkan.
Diperlukan kerja kaki yang cepat dan rapi untuk dapat mengejar bola yang simpang
siur dalam permaian, kecepatan reaksi mata, dan reaksi gerak sangat diperlukan.
Oleh karenanya dalam waktu yang singkat badan dapat menjadi lelah, karena
seluruh otot, jantung, dan paru-paru harus bekerja keras untuk mengimbangi
gerakan bola. Keuletan, ketabahan, daya tahan, kekuatan. kecepatan, kecermatan,
keluwesan, dan akal bercam pur menjadi satu di dalam permainan ini. Tetapi
justru inilah yang menjadikan bulutangkis semakin menarik.
Menurut sejarah, bulutangkis berasal dari permainan vang bernama Poona dan
berasal dari India. Oleh beberapa pewira tentara kerajaan Inggris yang menjajah
India pada waktu itu, pernainan ini dibawa ke Inggris dan dikembangkan di sana.
Pada tahun 1873, permainan ini dimainkan di taman istana milik Duke de Beaufort
di Badminton Gloucester Shore, hingga karenanya permainan ini kemudian diberi
nama badminton. Badminton atau bulutangkis kemudian berkembang dibanyak
negara dan masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Belanda.
Karena sudah cukup luas perkembangannya, maka perlu didirikan organisasi
internasional untuk mengatur kegiatan bulutangkis internasional dan diberi
nama International Badminton Federation (IBF) pada tanggal 5 Juli 1934,
yang beranggotakan persatuan-persatuan bulutangkis dari beberapa negara. Di
Indonesia, dibentuk organisasi induk tingkat nasional yaitu Persatuan Bulutangkis
Seluruh Indoncsia(PBSl) pada tanggal 5 Mei 1951. Kemudian pada tahun 1953,
Indonesia m`enjadi anggota IBF dan dengan demikian berhak untuk mengikuti
pertandingan-pertandingan internasional.
Adapun pertandingan-pertandingan internasional yang penting di antaranya:
a. Kejuaraan All England
Merupakan kejuaraan perorangan dan telah diadakan sejak permulaan abad
ke-20. Hingga kini merupakan arena pertandingan yang paling menarik dan
diikuti oleh hampir semua pemain terbaik dunia.
b. Kejuaraan Dunia yang Resmi (World Badminton Championship)
Untuk pertama kalinya diadakan pada tahun 1977 bertempat di Malmoe
(Swedia), merupakan kejuaraan perorangan.
c. Kejuaraan Asia (Asia Badminton Championship)
Terdiri dari kelompok yunior dan senior (beregu dan perorangan) dan
diselenggarakan oleh Asian Badmiton Conferderation (ABC), meliputi seluruh
kawasan Asia.
277
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
d. Kejuaraan Dunia Beregu
Terdiri dari:
1).
U
ntuk beregu putra disebut Thomas Cup Championship.
2).
U
ntuk beregu wanita disebut Uber Cup Championship
3).
U
ntuk beregu campuran disebut Sudirman Cup
e. Kejuaraan Asian Games, Sea Games, Olimpiade dan lain-lain.
FASILITAS DAN PERLENGKAPAN PERMAINAN BULUTANGKIS
------
a. Lapangan
Lapangan bulutangkis dapat dibuat di luar maupun di dalam ruangan. Namun,
pertandingan resmi harus dilakukan di dalam ruangan, mengingat faktor cuaca
yang sangat mempengaruhi jalannya permainan, maka lantai lapangan dapat
dibuat dari:
- Lantai tanah atau pasir (umumnya lapangan di luar ruangan)
- Lantai semen atau tegel (hard court)
- Lantai kayu (wooden courf )
- Lantai dengan karpet sintesis (porta court)
Lapangan permainan bulutangkis berbentuk empat persegi panjang dengan
ukuran:
1) Panjang
: 13,40 m
2) L
ebar
: 6,10 m
3) L
ebar masing-masing garis (lines)
: 0,05 m
Gambar: lapangan bulutangkis beserta netnya
b. net / jaring
1) Panjang
: 6,10 m
2) L
ebar
: 0,75 m
3) T
inggi
:1,525 m
4) S
epanjang tepi net diberi pita yang lebarnya:0,05 m. Warna jaring gelap.
278
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
c. Tiang Net (
Posts
)
Tinggi tiang net 1,55 m dari lantai, dibuat dari bahan yang cukup untuk
menahan tarikan tali net hingga menjadi tegang. Pemasangan harus tepat di atas
garis samping untuk double, atau bila tidak mungkin dan terpaksa dipasang di
luarnya maka di tempat tiang net yang seharusnya berada diberi pengganti dengan
pita putih (kertas, kain) atau kayu tipis tegak lurus dari pita net hingga ke lantai.
Penampang tiang bulat dan bergaris tengah 3,8 cm.
d. Raket
Raket merupakan alat pemukul yang sangat ringan dan kuat. Raket ada
beberapa macam, yaitu dari kayu seluruhnya, kepala kayu dengan batang logam,
atau seluruhnya logam. Biasanya kekuatan, daya tahan serta kenyamanan
dipakainya tergantung dari kualitasnya.
Beratnya kurang dari 150 gram (tulisan Under -5 pada beberapa raket artinya
kurang dari 5 ons, dimana 1 ons = 28,25 gram). Panjang 68 cm, lebar kepala 23 cm.
Jenis-jenis raket:
1) Raket yang berat di bagian atas (kepala), cocok untuk pemain yang bertipe
penyerang.
2) Raket yang berat di bagian pegangan (
handle
), cocok untuk bermain rally dan
tipuan.
3) Raket yang seimbang cocok untuk pemain "
allround
" (serba bisa).
Pemeliharaan raket sangat penting, yaitu dengan selalu membersihkan setiap
habis dipakai, sedang raket yang berkepala kayu harus dipress dan kemudian
disimpan di tempat yang kering.
Gambar: Raket bulutangkis
e.
Shuttlecocks
(Bola)
Shuttlecocks
terdiri dari bagian kepala dan bulu.
Shuttlecocks
yang baik
menggunakan gabus sebagai kepalanya dan dibungkus dengan kulit yang tipis dan
kuat. Bulu angsa lebih baik, sebab dapat mengurangi lajunya bola serta memberi
keseimbangan yang lebih mantap. Yang terpenting karakteristik terbangnya sama.
Plastik meskipun tahan lama tetapi kurang nyaman dipakai hingga tidak begitu
279
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
populer.
Shuttlecocks berukuran:
1)
P
anjang bulu bola
: 60-70 mm
2)
Di
ameter gabus
: 25-28 mm
3)
Ga
ris tengah ujung lingkaran bulu
: 54 mm
4)
J
umlah bulu
: 14-16 h
elai
5)
B
erat bola
: 4,73 - 5,50 g
ram
Gambar :
Shuttlecocks
OLAHRAGA TENIS MEJA
-------------------------------------------------------
Mengenai cabang olahraga tenis meja ini sebenarnya dan dari mana asalnya,
kapan, dan siapa yang pertama kali menemukannya tidaklah diketahui secara
pasti.
Pada permulaan abad ke-20, permainan ini mulai berkembang dan mulai
mendapat sambutan yang baik terutama di negara Inggris dan benua Eropa pada
umumnya.
Mengenai sarana yang dipergunakan sedikit demi sedikit mengalami perubahan.
Pertama kali bentuk yang dipergunakan mengalami perubahan semacam raket
bulutangkis dengan menggunakan tali permanen sebagai tali senarnya. Jadi, tali ini
harus selalu dipanaskan terlebih dahulu sebelum dipergunakan agar berkembang
menjadi lebih tegang.
Adapun bolanya yang dipergunakan terbuat dari selluloid. Jadi tidak
menggunakan bola tenis dan setiap kali menyentuh meja dan raket selalu
menimbulkan bunyi ping pong. Jadi nama ping pong ini boleh jadi karena
perkenaan antara bola dengan meja dan raket.
Khususnya di Indonesia, cabang olahraga tenis meja ini baru dikenal pada
tahun 1930. Pada masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang
Belanda sebagai suatu permainan rekreasi. Begitu pula bangsa pribumi yang boleh
ikut hanya terdiri dari golongan tertentu yaitu keluarga pamong yang menjadi
anggota dari balai pertemuan tersebut.
Baru pada tanggal 5 Oktober 1951, beberapa tokoh tenis meja Indonesia
280
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
mendirikan apa yang disebut Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia (PPPSI).
Tahun 1958 dalam konggresnya di Surakarta dirubah menjadi Persatuan Tenis
Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).
Tahun 1960 masuk Federasi tenis Meja Asia dan tahun l961 PTMSI telah pula
diterima menjadi anggota penuh dari Federasi Tenis Meja Intemasional atau ITTF
(Interational Table Tenis Federation).
FASILITAS DAN PERLENGKAPAN TENIS MEJA
----------------------------
a. Meja
Meja harus terbuat dari kayu keras berbentuk empat persegi panjang dengan
ukuran :
1)
P
anjang
: 2,74 m
2)
L
ebar
: 1,52 m
3)
T
ebal meja
: 3cm
4)
L
ebar garis sisi
: 1 cm
5)
T
inggi meja dari lantai
: 76 cm
Gambar : mevja
b. Jaring(Net)
Panjang jaring termasuk tali penggantungnya 183 cm, tinggi jaring tersebut
sepanjang penggantungnya diatas permukaan meja 15,25 cm. Sedang bagian
bawah jaring tersebut harus rapat menyentuh bidang permainan sepanjang jaring
tersebut. Net ini terpasang pada tiang yang menonjol ke luar tingginya 15,25cm.
c. Bola
Harus mutlak berbentuk bulat, terbuat dari bahan selluloid putih dengan ukuran:
1)
B
erat
: 24,0 - 25,3 g
ram
2)
Di
ameter
: 37,2-38,2 mm
d
. Bed atau Raket
281
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Tidak ada ketentuan atau persyaratan mengenai ukuran, bentuk maupun berat
raket atau bed. Permukaannya harus berwarna gelap dan pudar. Bahan terbuat
dari kayu untuk bidang pemukulnya tidak bersambung, sama tebal, datar, dan
kaku.
Apabila bidang pemukulnya dilapisi karet pada kedua bidangnya, maka lapisan
boleh salah satu atau kedua-duanya terdiri atas :
1)
K
aret berbintik biasa, dengan bintiknya menonjol keluar dan tebalnya tidak
melebihi 2 mm.
2)
Sa
ndwich (penyelipan), terdiri atas lapisan karet busa yang dilapisi oleh karet
biasa, menonjol keluar maupun ke dalam dengan tebal lapisan pada tiap
permukaan tidak melebihi 4 mm.
Gambar : bed /raket dan bolanya
Persyaratan Suatu Lemparan lembing yang Sah :
•
L
embing harus di pegang pada bagian pegangannya, dan harus di lempar lewat
atas bahu atau bagian teratas dari lengan si pelempar dan harus tidak dilempar
secara membandul.Gaya non orthodox tidaklah di izinkan untuk dipakai.
•
L
emparan itu tidak syah apabila mata lembing tidak menggores tanah sebelum
bagian lembing lainnya.
•
P
elempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong salah
satu garis atau jalur paralel.
•
L
emparan tidak syah bila si pelempar menyentuh dengan bagian tubuhnya
atau anggota badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis lempar) yang
siku-siku terhadap garis paralel, atau menyentuh tanah didepan garis lempar
dan garis-garis itu semua.
•
S
esudah membuat gerakan awalan lempar sampai lembingnya dilepaskan dan
mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar tubuhnya penuh sehingga
punggungnya membelakangi sektor lemparan.
•
P
elempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing yang
dilemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri meninggalkan jalur lari awalan
dari belakang lengkung garis lempar dan garis perpanjangan.
282
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Adang Suherman, Yudha M. Saputra, Yudha Hendrayana, 2001. Pembelajaran Atletik:
Pendekatan Permainan dan Kompetisi. Jakarta. Dirjen Dikdasmen dan Direktorat
Jenderal Olahraga.
Agus Mukholid, 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. SMA Kelas X.
Surakarta. Yudhistira.
Agus Mukholid, 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. SMA Kelas XI.
Surakarta. Yudhistira.
Ahmad Y. Satrio. 2007. Senam. Bandung: Indah Jaya Adipratama.
Ambler, Vic. 1982. Petunjuk untuk Para Pelatih dan Pemain Bola Basket. Bandung:
Pionir.
Amung Makmum, Toto Subroto, 2001. Bola Voli : Pendekatan Keterampilan Taktis
dalam Pembelajaran. Jakarta. Dirjen Dikdasmen dan Direktorat Jenderal Olahraga.
David G. Thomas, 1996. Renang Tingkat Pemula. Jakarta. Raja Grafindo Persada.
David G. Thomas, 1996. Renang Tingkat Mahir. Jakarta. Raja Grafindo Persada.
Depdikbud, Pencaksilat, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan
Tenaga Kependidikan, Jakarta 1992.
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Depdiknas. 2013. Standar Isi Kurikulum 2013, Untuk Sekolah Menengah Atas.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud.
FIBA, official Basketball Rulles, 2009.
Haller, David. 2007. Belajar Berenang. Jakarta: CV. Pioner Jaya.
Haris. Ridwan. 2000. Permainan Bola Basket. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga
dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Hendrayana, Yudi. 2003. Permainan Atletik. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga
dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Herman Subarjah, 2001. Bulu Tangkis : Pendekatan Keterampilan Taktis dalam
Pembelajaran. Jakarta. Dirjen Dikdasmen dan Direktorat Jenderal Olahraga.
HT. Sukarna, 2001. Senam Ritmik : Bentuk-bentuk Tugas ajar dan Pembelajarannya.
Jakarta. Dirjen Dikdasmen dan Direktorat Jenderal Olahraga.
283
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Hussein, Muhammad Adam. 2009. Penyakit Menular Seksual Penyebab Dari Seks
Bebas. Sukabumi :www.dewaster.co.cc
Irianto, Kus dan Kusno Waluyo. 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung: Yama
Widya.
Karnadi, Indik. 1997. Metodik Renang. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Ki Moh Djoemali, 1985. Pelajaran Pencaksilat Nasional Untuk SMTP. Indonesia,
Yogyakarta.
Kosasih, Engkos. 1993. Olahraga Teknik & Program Latihan. Jakarta: Akademika
Pressindo.
LEVEL I IAAF, 2002, Pedoman Mengajar Atletik , IAAF – RDC JAKARTA.
Lutan, Rusli. 2001. Olahraga dan Etika: Fair Play. Jakarta: Direktorat Pemberdayaan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi DITJORA DEPDIKNAS.
Luxbacher Joseph A. 2004. Sepak Bola. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Midgley, Rud. 2000. Ensiklopedi Olahraga. Semarang: Dahara Prize.
Muhajir, 2004. Pendidikan Jasmani Teori dan Praktik, Untuk SMA kelas X, Jakarta.
Erlangga.
Muhajir, 2004. Pendidikan Jasmani Teori dan Praktik, Untuk SMA kelas XI, Jakarta.
Erlangga.
Muhammad Kartono. 1975. Pertolongan Pertama. Jakarta. Gramedia.
Muhayar, Marhadi (2009) Bahaya Seks Bebas. makalah-artikel.blogspot.com.
Murni, Muhammad. 2005. Renang. Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional,
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Nurhasan, 1994. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung : FPOK – UPI Bandung.
Nursalam. 2006. Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta:
Salemba Empat.
Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi. 1999. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk
Remaja Umur 16 – 19 Tahun. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI.
R. Maryun Sudirohadiprojo, 1982. Pelajaran Pencaksilat, Jakarta. Bharata Karya
Aksara.
Rezyka, Dhiania. 2007. Renang. Bandung: Indah Jaya Adipratama.
Rolex, Leo. tt. Peraturan Permainan Bola Voli Internasional. PP. PBVSI.
Rosyidahcharum (2009) Free Sex Dalam Tinjauan Psikologi. rosyidah charum’s blog.
284
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Santoso, Soegeng dan Ranti, Anne. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Shita, Santi. 2008. Narkoba. Bandung: Shakti Adiluhung.
Thea, Beker. 1987. Tenis Meja Pelajaran dan Perlengkapan Teknik pelaksanaan.
Jakarta: PT Rosda Jaya Putra.
Tim penyusunan Bahan Ajar. 2010. Buku Bahan Ajar Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan. Bogor: PPPPTK Penjas & BK.
Tomoliyus, 2001. Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran Bola Basket.
Jakarta. Dirjen Dikdasmen dan Direktorat Jenderal Olahraga.
Young Son, R.M. 1996. Buku-buku P3K. Terjemahan: Hadyana, AP. Jakarta: Penerbit
Arcan.
Internet
www.akademi-renang.com
www.antaranews.com
www.google.co.id
www.wikipedia.com
http://pessek.com/pengetian-seks-bebas-dan-dampak-seks-bebas.html
http://sinauwerno-werno.blogspot.com/2012/09/gerak-dasar-permainan-softball.html
http://sugiartha26.wordpress.com/2010/11/13/pengertian-free-sex-dan-dampaksosial/
http://zenc.wordpress.com/2007/06/13/napza-narkotika-psikotropika-danrokok-zat-
aditif/
http://sinta97.blogspot.com/2013/02/sejarah-renang-gaya-punggung.html
285
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Nama Lengkap
:
S
oni Nopembri
Telp. Kantor/HP
:
081578773058
:
soni.nopembr
Akun Facebook
:
S
oni Nopembri
Alamat Kantor
:
Jl Kolombo No
.1, Karangmalang,
Y
ogyakarta
Bidang Keahlian:
T
eori Bermain dan Pembelajaran
Permainan
dalam P
endidikan Jasmani
R
iwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1.
D
osen Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Yogyakarta (2003-2016)
R
iwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S3: Gr
aduate School of Human-environment Studies/Department of Behavioural
and Health Sciences/Sport and Exercise Sciences dan Kyushu University, Japan
(2014 – in progress)
2.
S2: S
ekolah Pasca Sarjana/Pendidikan Olahraga dan Universitas Pendidikan
Indonesia (2006 – 2008)
3.
S
1: Fakultas Ilmu Keolahragaan/Pendidikan Olahraga/Program studi Pendidikan
Jasmani, Kesehatan, dan Rekreas dan Universitas Negeri Yogyakarta (1998 - 2002)
Judul
Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1.
P
endidikan Jasmani Olahraga Kesehatan untuk siswa SD/MI kelas V. (2008);
2.
P
endidikan Jasmani Olahraga Kesehatan untuk Siswa SMP/MTS kelas VII (2008).
3.
P
endidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SD Kelas 1 - 6 (2009)
4.
Olahr
aga dan Bencana (Kontribusi Olahraga dalam Pemulihan Pasca Bencana) (2011)
5.
M
odel Pembelajaran Pendidikan Jasmani: Fokus pada Pendekatan Taktik (2012)
Judul
Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1.
Kor
elasi antara sikap mahasiswa terhadap profesi guru dan kebiasaan belajar
dengan prestasi belajar mahasiswa PJKR FIK UNY (2002)
2.
Ket
erampilan Bermain Tenis Meja (2004)
3.
F
aktor-Faktor yang Mendukung dan menghambat Dosen FIK UNY melakukan
Penelitian (2004)
4.
P
emetaan Kompetensi Internet Dosen dan Mahasiswa (Penelitian Awal Inisiasi
Internet-Assisted Learning di FIK UNY) (2005)
5.
D
eskripsi Sarana Prasarana Pendidikan Jasmani di Sekolah Menengah Pertama
dan Atas se-Daerah Istimewa Yogyakarta. (2006)
6.
A
nalisis Perbandingan Kurikulum Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar di Indonesia
dan Malaysia berdasarkan
International Standards for Physical Education and Sport
For School Children
7.
M
odel Pengembangan Keterampilan Sosial melalui Olahraga Futsal (Studi Interaksi
Sosial pada Masyarakat yang Berpartisipasi dalam Olahraga Futsal) (2008)
P
rofil Penulis
286
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
8.
P
erbandingan Penerapan Gaya Mengajar Mosston dan Model Pembelajaran
Metzler dalam Pendidikan jasmani (Meta Analisis Hasil-hasil Penelitian) (2009)
9.
S
tudi Kelayakan Kurikulum Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi FIK UNY Tahun 2009 Berdasarkan Pandangan Stakeholders (2009)
10.
P
engkajian Sistem Pembinaan Prestasi Olahraga Karate Di Daerah Istimewa
Yogyakarta (2009)
11.
P
eningkatan Income Generate Warga Masyarakat Miskin Kabupaten Bantul Pasca
Gempa Melalui Pendidikan Life Skill Masase dan Jahit Bola Handmade Standar
Internasional (2009)
12.
Iden
tifikasi Penerapan Olahraga Terapi dari Kawasan Asia (Qigong, Taichi,
Ayurveda, Meditasi, Seni Olahraga Pernapasan) di Propinsi DIY (2009)
13.
P
engembangan Model Relaksasi Holistik (Kombinasi Yoga, Taichi, Makoho, dan
Olah Pernafasan) untuk mengurangi Stress (2010)
14.
I
nterprestasi Guru Pendidikan Jasmani Terhadap Model Teaching Games for
Undesrtanding (sebuah Penelitian Berbasis Masyarakat pada Guru Pendidikan
Jasmani SMA) (2010)
15.
P
engaruh Pembelajaran Pendekatan Taktik (TGfU) Terhadap Pengembangan
Aspek Kognitif Siswa dalam Pendidikan Jasmani: Sebuah Meta-Analisis (2010)
16.
P
engaruh permainan Target terhadap konsep diri mahasiswa PJKR (2011)
17.
P
engembangan Model Pemulihan Trauma Pasca Bencana melalui Olahraga
bagi
Anak-anak Korban Erupsi Merapi (2011)
18.
P
erilaku Hidup Sehat Para Lansia Korban Bencana Erupsi Merapi (2011)
19.
A
nalisis Penerapan Model Teaching Games for Understanding Sebagai Model
Kurikulum Pendidikan Guru Pendidikan Jasmani Pada Kurikulum Prodi PJKR 2009
(2011)
20.
T
ingkat Pengetahuan Mahasiswa Prodi PJKR FIK UNY Terhadap Model
Pembelajaran Pendekatan Taktik (Teaching Games For Understanding) (2012)
21.
A
nalisis Kebutuhan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan
Berbasis Integrated Physical Education Di Sekolah Dasar (2012)
22.
P
engembangan MAJEDA untuk Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Taman
Kanak-kanak (2012)
23.
A
nalisis Kebutuhan Guru dan Siswa Sekolah Dasar Terhadap Pengembangan
Keterampilan Sosial Melalui Pendidikan Jasmani Dan Olahraga (2013)
24.
P
engembangan MAJEDA untuk Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Taman
Kanak-kanak (2013)
25.
A
nalisis Kesesuaian Model Integrated Physical Education dengan Konsep
Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Penjasorkes Sekolah Dasar (2013)
26.
P
emetaan Bidang Keahlian Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Yogyakarta Berdasarkan Pengembangan Ilmu Keolahragaan (Sports Sciences)
(2013)
27.
P
engembangan Program Pendidikan Jasmani dan Olahraga Untuk Meningkatkan
Keterampilan Sosial Anak di Daerah Rawan Bencana Erupsi Merapi (2014)
28.
P
emetaan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Penjasorkes Berdasarkan Tema dan
Integrasinya dengan Mata Pelajaran Lain Di Sekolah Dasar (2014)
29.
P
engembangan MAJEDA untuk Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Taman
Kanak-kanak (2014)
287
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Nama Lengkap
:
Sumar
yoto, M.Pd
Telp. Kantor/HP
:
081328782172
:
sumar
Akun Facebook
:
Sumar
yoto Mario
Alamat Kantor
:
Jl
. Yos Sudarso 7 Yogyakarta
Bidang Keahlian:
G
uru PJOK
R
iwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1.
2010 – 2016: Guru P
JOK di SMA Negeri 3 Yogyakarta.
R
iwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S2: PPS Univ
ersitas Negeri Yogyakarta (UNY) Jurusan Manajemen Pendidikan
masuk 2004 lulus 2006.
2.
S1: F
akultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) jurusan Pendidikan
Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta masuk tahun 1992 lulus 1997.
Judul
Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir)
T
idak ada
Judul
Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
T
idak ada
P
rofil Penulis
288
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Nama Lengkap
:
Drs
. Agus Mahendra, MA.
Telp. Kantor/HP
:
022-/08122013078
:
agusmhndr@y
ahoo.com
Akun Facebook
:
A
gus Mahendra
Alamat Kantor
:
D
epartemen POR Fakultas Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Jl
. Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung
Bidang Keahlian:
P
endidikan Jasmani dan Olahraga
Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1.
P
embantu Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, FPOK UPI, Tahun 2004-
2008 dan 2009 -2010
2.
A
sisten Deputi (Asdep) Penerapan IPTEK Keolahragaan, Kemenpora RI Tahun 2011-
2014,
3.
A
nggota BSANK (Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan),
Tahun 2015-2019
4.
Ketua Bidang Litbang K
ONI Jabar Periode 2008 - 2010.
5.
Komisi
Teknik Artistik Putra PB Persani. Tahun 2000 - 2004.
R
iwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S2: Elemen
tary Physical Education, College of Education, The University of IOWA,
USA (1994 - 1995)
2.
S1: Jurusan P
endidikan Olahraga FKIK IKIP Bandung (1981-1988)
Judul Buku y
ang Pernah ditelaah(10 Tahun Terakhir):
1.
Buk
u Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMA, Kelas 1 s/d Kelas 3,
Graffindo. 2006.
2.
Buk
u Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education) Melalui PJOK. BBE
Project. Direktorat PMK Depdikbud. 2007.
3.
Buk
u Teks Teori Belajar Motorik, FPOK UPI. 2007.
4.
Buk
u: Musik dan Gerak: Dasar Pembelajaran Aktivitas Ritmik di Sekolah Dasar.
Bintang WarliArtika. Bandung. 2015
5.
Buk
u: Filsafat Pendidikan Jasmani: Dasar-Dasar Pembelajaran Penjas Di Sekolah
Dasar. Bintang WarliArtika. Bandung. 2015.
6.
Buk
u: Permainan Anak dan Tradisional. Bintang WarliArtika. Bandung. 2015.
Judul
Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1.
P
engembangan Model Penjas Berbasis Pemecahan Masalah Gerak (Movement
Problem-Based Learning): Suatu Community-Based Action Researchdi SMK Kota
Bandung. Proyek Hibah Kompetitif UPI. Bandung. 2007 (Ketua Peneliti).
2.
P
enelitian Tindakan Olahraga dalam Pendampingan Gizi Atlet PRIMA Cabor
Renang Menuju Asian Games 2013 Incheon. Program Hibah Kemenpora RI. 2013
3.
R
eview on the Relationship of Physical Education and Health Education in
Indonesia. Penelitian Mandiri. 2015.
P
rofil Penelaah
289
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Nama Lengkap
:
Dr
. Sugito Adi Warsito, M.Pd
Telp. Kantor/HP
:
085217181081
:
sug
Akun Facebook
:
sug
Alamat Kantor
:
Jl
. Raya Parung-Bogor No. 420 Lebakwangi Parung Bogor,
Jawa Barat
Bidang Keahlian:
P
endidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
R
iwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1.
S
taf pada Bidang Program di PPPPTK Penjas dan BK Kemdikbud, Parung Bogor,
Tahun 2002 – 2004.
2.
I
nstruktur Pelatihan Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di PPPPTK
Penjas dan BK Kemdikbud, Parung Bogor, Tahun 2004 – 2009.
3.
W
idyaiswara pada PPPPTK Penjas dan BK Kemdikbud, Parung Bogor Tahun 2010 –
sekarang.
R
iwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S3:
P
rogram Studi Pendidikan Olahraga, Universitas Negeri Jakarta (2009 – 2013)
2.
S2:
P
rogram Studi Pendidikan Olahraga, Universitas Negeri Jakarta (2006 – 2009)
3.
S1:
Jurusan P
endidikan Olahraga, Fakultas Pendidikan Olahraga, Universitas
Negeri Jakarta (1992 – 1998)
Judul Buku y
ang Pernah ditelaah(10 Tahun Terakhir):
1.
Buk
u Teks dan Buku Guru Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan Sekolah Menengah Pertama Kelas IX, Tahun 2015.
2.
Buk
u Teks dan Buku Guru Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan Sekolah Menengah Atas Kelas XI, Tahun 2015.
Judul
Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1.
P
enguasaan Konsep Kepenjasan dan Profesionalisme Guru Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan, Tahun 2013.
Lahir di Madiun, 11 Agustus 1972. Menikah dan dikaruniai 2 anak. Saat ini
menetap di Tangerang Selatan, Banten. Aktif di organisasi senam nasional dan
Asian Gymnastics Union sebagai pengurus dan international aerobic gymnastics
judges member, beberapa kali mengikuti international dan intercontinental judge
courses, serta menjadi judge pada world cup, world championships, dan world
games di berbagai negara Asia, Eropa, dan Amerika
P
rofil Penelaah
290
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Nama Lengkap
:
Drs
. Suroto, M.A., Ph.D.
Telp. Kantor/HP
:
0318296260/ 081331573321
:
sur
Akun Facebook
:
-
A
lamat Kantor
:
LPP
M Unesa, Gedung G1, Kampus Ketintang, Jalan
Ketintang Surabaya, 60231 Jawa Timur
Bidang Keahlian:
P
endidikan Jasmani.
R
iwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1.
D
osen FIK dan PPs Unesa (1990-Sekarang)
2.
K
aprodi S2 Pendidikan Olahraga dan S3 Ilmu Keolahragaan PPs Unesa (2012-2013)
3.
S
ekretaris LPPM Unesa (2012-2016)
R
iwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S3:
D
octoral Program of Institute of Health and Sport Sciences, University of
Tsukuba, Japan, masuk 2001 – lulus 2005
2.
S2:
M
aster Degree Program of Health Physical Education and Recreation,
Graduate School, The Ohio State University, USA, masuk 1994 – lulus 1995
3.
S1:
Jurusan P
endidikan Olahraga FPOK IKIP Surabaya, masuk 1984 - lulus1989
Judul Buku y
ang Pernah ditelaah(10 Tahun Terakhir):
1.
M
ulai tahun 2009-2012 menelaan Buku Teks dan Non-teks PJOK yang diklola oleh
Puskurbuk Kemdikbud
2.
M
ulai tahun 2013-2016 menelaan Buku Teks Kurikulum 2013 kelas IX dan XII
Judul
Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1.
2006-2009 –
Tingkat kemajuan pendidikan jasmani Indonesia (Survei nasional di
bawah kendali Asdep Ordik Kemenpora
2.
2007 – M
odel pembelajaran IU-07-1 diselenggaran dengan biaya Balitbang
Kemdiknas
3.
2009 – P
erbandingan kompetensi guru PJOK senior dan junior, diselenggaran
dengan biaya Komnas Penjasor Kemenpora
4.
2013-2015 – P
eningkatan keterampilan mengajar guru PJOK SD melalu lesson
study, dibiaya dari Hibah Bersaing Ditlitabmas, Kembdikbud
5.
2016 – P
engembangan alat ukur dan alat pengambangan keterampilan guru
PJOK, dibiaya dari Hibah UPT DRPM Dikti, Kemristekdikti
Lahir di Banyuwangi, 7 September 1965. Menikah dan dikaruniai 1 anak. Saat ini
menetap di Sidoarjo Jawa Timur.
P
rofil Penelaah
291
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Nama Lengkap
:
dr
. Taufiq hidayah.M.Kes
Telp. Kantor/HP
:
024 8508007 / 08156502087
:
fik
Akun Facebook
:
-
A
lamat Kantor
:
gd
. F. Kampus Fakultas Ilmu Keoalhragaan Unnes Semarang
Bidang Keahlian:
P
endidikan Jasmani.
R
iwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1.
2010 - sek
arang: Dosen Ilmu Keolahragaan FIK UNNES SEMARANG
2.
2013 - S
ekarang Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia Jawa Tengah
R
iwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S3:
P
rogram Pasca Sarjana/ Pendidikan Olahraga / Unnes Semarang (tahun masuk
2008- tahun lulus 2013)
2.
S2:
P
rogram Pascasarjana/Ilmu Kesehatan Olahraga/ Unair Surabaya (tahun
masuk 1995- tahun lulus 1998)
3.
S1:
F
akultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan / Pendidikan Olahraga / IKIP
Semarang (tahun masuk 1987- tahun lulus 1992)
Judul Buku y
ang Pernah ditelaah(10 Tahun Terakhir):
1.
Buk
u Teks Biomekanika
2.
Buk
u ajar PJOK
3.
Buk
u Pembinaan karakter Mahasiswa
Judul
Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1.
P
engembangan alat ukur tes postur (2009)
2.
P
engembangan teknologi sensor gerak untuk pengukuran ketepztan, kecepatan
lemparan bola.(2010)
3.
P
engembangan smart ball sebagai alat ukur dinamika bola (2012)
Lahir di Brebes, 21 Juli 1967 . Menikah dan dikaruniai 2 anak. Saat ini menetap di
Semarang. Aktif di organisasi Keolahragaan di Jawa Tengah, Terlibat di berbagai
kegiatan di bidang pendidikan dan Keolahragaan, beberapa kali menjadi
narasumber di berbagai seminar tentang pembinaan olahraga, kesehatan
olahraga, sport tourism dan menjadi pembicara pada konferensi internasional di
Langkawi Malaysia, dan menjadi tim monitoring dalam event olahraga Sea Games
2013 Myanmar, Asian Games 2014 di Incheon Korea, Sea games 2015 Singapura
P
rofil Penelaah
292
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Nama Lengkap
:
dr
. Taufiq hidayah.M.Kes
Telp. Kantor/HP
:
024 8508007 / 08156502087
:
fik
Akun Facebook
:
-
A
lamat Kantor
:
gd
. F. Kampus Fakultas Ilmu Keoalhragaan Unnes Semarang
Bidang Keahlian:
P
endidikan Jasmani.
R
iwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1.
2010 - sek
arang: Dosen Ilmu Keolahragaan FIK UNNES SEMARANG
2.
2013 - S
ekarang Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia Jawa Tengah
R
iwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S3:
P
rogram Pasca Sarjana/ Pendidikan Olahraga / Unnes Semarang (tahun masuk
2008- tahun lulus 2013)
2.
S2:
P
rogram Pascasarjana/Ilmu Kesehatan Olahraga/ Unair Surabaya (tahun
masuk 1995- tahun lulus 1998)
3.
S1:
F
akultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan / Pendidikan Olahraga / IKIP
Semarang (tahun masuk 1987- tahun lulus 1992)
Judul Buku y
ang Pernah ditelaah(10 Tahun Terakhir):
1.
Buk
u Teks Biomekanika
2.
Buk
u ajar PJOK
3.
Buk
u Pembinaan karakter Mahasiswa
Judul
Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1.
P
engembangan alat ukur tes postur (2009)
2.
P
engembangan teknologi sensor gerak untuk pengukuran ketepztan, kecepatan
lemparan bola.(2010)
3.
P
engembangan smart ball sebagai alat ukur dinamika bola (2012)
Lahir di Brebes, 21 Juli 1967 . Menikah dan dikaruniai 2 anak. Saat ini menetap di
Semarang. Aktif di organisasi Keolahragaan di Jawa Tengah, Terlibat di berbagai
kegiatan di bidang pendidikan dan Keolahragaan, beberapa kali menjadi
narasumber di berbagai seminar tentang pembinaan olahraga, kesehatan
olahraga, sport tourism dan menjadi pembicara pada konferensi internasional di
Langkawi Malaysia, dan menjadi tim monitoring dalam event olahraga Sea Games
2013 Myanmar, Asian Games 2014 di Incheon Korea, Sea games 2015 Singapura
P
rofil Penelaah
293
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Nama Lengkap
:
S
yndhi Renolarisa, S.Des
Telp. Kantor/HP
:
08118861010
:
syndhir
Akun Facebook
:
S
yndhi Renolarisa
Alamat Kantor
:
Jl
. Kapten Tendean no.88 C
Bidang Keahlian:
D
esain Komunikasi Visual
R
iwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 Tahun Terakhir:
1.
2010 - 2012
: F
reelance Illustrator & Graphic Designer
2.
2011-2013
: F
reelance Logo Designer
3.
2013
: I
nternship Desainer Grafis, PT Astra International Tbk
4.
2013 - sek
arang
: F
reelance Layout Design & Illustrator, Pusat Kurikulum dan
Perbukuan
5.
2014 - 2016
: Q
uality Control & Censorship Officer, PT Indonusa Telemedia,
TransVision
6.
2016
: Q
uality Control & Censorship, UseeTV - PT Telkom Indonesia
R
iwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S1: D
esain Komunikasi Visual (2009-2013)
K
arya/Pameran/Eksibisi dan Tahun Pelaksanaan (10 Tahun Terakhir):
1.
P
ameran Tugas Akhir, Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti (2013)
2.
P
ameran “PAKEM” Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti (2014)
Buku y
ang Pernah dibuat Ilustrasi dan Tahun Pelaksanaan (10 tahun terakhir):
1.
2013:
I
lustrasi Buku cerita anak “Legenda Sungai Landak” Tugas Akhir
2.
2013:
D
esain Sampul Buku Teks Kurikulum 2013, Mata Pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas 7, 8 dan 10
3.
2013:
I
lustrasi Buku Teks Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PJOK (Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan) Kelas 8, 9 dan 12
4.
2016:
I
lustrasi Buku Teks Kurikulum, 2013 Mata Pelajaran PJOK (Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan) Kelas 11
5.
2016:
I
lustrasi Buku Teks Kurikulum 2013, Mata Pelajaran Agama Hindu Kelas 6
6.
2016:
D
esain Sampul Buku Teks Kurikulum 2013, Mata Pelajaran PJOK (Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan) Kelas 11
Lahir di Jakarta, 10 November 1992. Portofolio dapat dilihat di:
https://www.behance.net/syndhirenolarisa
https://www.linkedin.com/in/syndhirenolarisa
P
rofil Illustrator
294
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Nama Lengkap
:
P
riyo Trilaksono, S.Des
Telp. Kantor/HP
:
08988877870
:
pr
Akun Facebook
:
P
riyo Trilaksono
Alamat Kantor
:
Jalan Keja
yaan 1 Jakarta Pusat
Bidang Keahlian:
D
esain Komunikasi Visual
R
iwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 Tahun Terakhir:
1.
2013 : I
nternship JWT Ad
2.
2014 – sek
arang :
I
llustrator PT. Karya Sahabat Global (Bestfren)
3.
2016 : F
reelance designer PT. CID
R
iwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S1: D
esain Komunikasi Visual (2009-2013)
K
arya/Pameran/Eksibisi dan Tahun Pelaksanaan (10 Tahun Terakhir):
1.
P
ameran Tugas Akhir, Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti (2013)
2.
P
ameran “PAKEM” Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti (2014)
Buku y
ang Pernah dibuat Ilustrasi dan Tahun Pelaksanaan (10 tahun terakhir):
1.
I
lustrasi YAUDS comic (2015)
2.
I
lustrasi Buku Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas 10
Lahir di Bogor, 29 Agustus 1991. Saat ini bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak
di bidang Digital Startup dan freelance graphic designer.
P
rofil Illustrator
SMA/MA/
SMK/MAK
KELAS
XI
P
endidikan
Jasmani, Olahraga
dan
Kesehatan
P
endidikan
Jasmani, Olahraga
dan
Kesehatan
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
•
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
ISBN:
978-602-427-130-5
(jilid lengkap)
978-602-427-132-9
(jilid 2)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
2017
HET
ZONA 1
ZONA 2
ZONA 3
ZONA 4
ZONA 5
Rp
20.700
Rp
21.600
Rp
22.400
Rp
24.100
Rp
31.000
Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
Penulisan buku ini bertujuan untuk memenuhi salah satu referensi bagi
kebutuhan matapelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di satuan
pendidikan SMA/SMK/MA kelas XI sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.
Penulisan buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
SMA/SMK/MA kelas XI ini dibuat dua macam yaitu buku siswa dan buku guru.
Buku siswa meliputi materi-materi yang bisa dipelajari secara teknis oleh siswa
dengan bimbingan dari guru. Sedangkan buku guru mencakup petunjuk-petun-
juk PJOK yang harus diketahui, dilakukan olah guru sebelum, selama dan setelah
berinteraksi dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan siswa.
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan, lebih luas lagi peserta didik diajak
menjadi berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang
luas di sekitarnya. Peran Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk
kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan
sosial dan alam sekitarnya.
C
M
Y
CM
MY
CY
CMY
K